JudulKEBERAGAMAN JENIS DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DESA PAKULI KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN SIGI |
Nama: TIRZA MONICA SIAMAN |
Tahun: 2024 |
Abstrak Tirza Monica Siaman - L 131 20 285. Keberagaman Jenis dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Desa Pakuli Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi Di Bimbing oleh Abdul Hapid Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai tumbuhan obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit dalam. Masyarakat Indonesia sudah mengenal obat dari zaman dahulu khususnya obat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Seiring meningkatnya pengetahuan jenis penyakit, semakin meningkat juga pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan untuk obat-obatan. Jumlah jenis tumbuhan berkhasiat obat yang berada di Desa Pakuli saat ini masih memiliki potensi yang sangat besar dan masih belum dapat diidentifikasi secara ilmiah secara keseluruhan jenisnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan berkhasiat obat serta pemanfaatannya oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Desa Pakuli Kecamatan Gumbasa Kabupatan Sigi menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penentuan sampel menggunakan porposive sampling berjumlah 30 responden, terdiri dari 10 orang dusun I, 10 orang dusun II, 10 orang dusun 3, dan 1 diantaranya ialah informan kunci. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi lapangan. Analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan mengambil kesimpulan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus- November. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 49 jenis dari 26 famili tumbuhan berkhasiat obat dan masyarakat di Desa Pakuli saat ini masih aktif memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, dan adapun bagian tumbuhan yang dimanfaatkan ialah akar, batang, daun, buah, bunga, rimpang, dan umbi. Pemahaman masyarakat mengenai tumbuhan berkhasiat obat di Desa Pakuli masih terbilang cukup terbatas karena pengetahuan yang mereka dapatkan masih secara turun-temurun sehingga pengetahuan yang didapat masih dalam lingkup kecil padahal potensi tumbuhan obat di Desa Pakuli masih sangat besar. Tumbuhan berkhasiat obat yang dimanfaatkan juga masih dapat dijangkau jaraknya karena dapat ditemui di pekarangan rumah, kebun dan hutan. Selama masyarakat memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat juga masyarakat selalu merasakan manfaatnya terhadap sakit yang dialami. |