Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulKarakteristik Habitat Tangkasi (Tarsius Dentatus) Di Kawasan Cagar Alam Pangi Binangga, Desa Sakinah Jaya, Kabupaten Parigi Moutong.
Nama: HAIRUL HIDAYAT
Tahun: 2025
Abstrak
Tangkasi (Tarsius dentatus) merupakan primata primitif (Prosimii) dari family Tarsidae yang merupakan satwa endemik Sulawesi. Tangkasi adalah salah satu genus primata endemik Sulawesi yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Kawasan hutan yang berada di Cagar Alam Pangi Binangga memiliki potensi Fauna yang beragam salah satunya tangkasi. Status tangkasi dapat berubah dari rentan menjadi terancam bahaya karena tangkasi banyak diburu oleh masyarakat karena dianggap sebagai salah satu hama tanaman mereka. Selain perburuan, masyarakat setempat juga melakukan pembukaan lahan untuk perekebunan, dan pembalakan kayu. Oleh karena itu, penelitian mengenai Karakteristik habitat tangkasi perlu dilakukan di daerah tersebut. Karena sampai saat ini data mengenai tangkasi masih sangat kurang Di Kawasan Cagar Alam Pangi Binangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginventarisasi karakteristik habitat tangkasi di kawasan cagar alam Pangi Binangga yang meliputi komponen abiotik yaitu suhu, kelembaban, kelerengan, ketinggian tempat dan komponen biotik yaitu vegetasi meliputi jenis tumbuhan, jumlah individu, tinggi pohon, dan diameter pohon dikawasan cagar alam Pangi Binangga. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah transek jalur panjang 1 km, lebar 20 m kanan dan kiri,. pengambilan data karakteristik habitat menggunakan petak berganda dilakukan pada titik perjumpaan dan pohon tidur tangaksi. Dalam Pengambilan data pohon petak kuadrat ukuran 20 m x 20 m, tiang dalam petak kuadrat ukuran 10 m x 10 m, dan pancang dalam kuadrat petak ukuran 5 m x 5 m; sedangkan anakan pada petak kuadrat ukuran 2 m x 2 m. Setiap ukuran petak diletakkan di sekitar habitat tangkasi terutama habitat tidurnya. Untuk pengumpulan data habitat, akan dibuatkan plot berukuran 20m x 20m, dimana pohon tidur dijadikan sebgai titik pusat plot sampel. Hasil penilitian menunjukan indeks nilai penting (INP) tertinggi pada pohon., Aren (Arenga pinnta) dengan INP 29,10%, tiang; bayur (Pterospermum sp) dengan INP 48,18%, dan semai; aren (Aren pinnata) dengan INP 46,5%. Dengan indeks nilai penting (INP) terendah pada pohon., rao (Dracontomelon Dao) dengan INP 25,00%, tiang; jatih putih (Gmelina arborea) dengan INP 27,41%, semai; kayu hitam (Diospyros celbica Bakh) dengan INP 4,47%.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up