JudulANALISIS LAHAN KRITIS DI KECAMATAN PALOLO MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS |
Nama: YEFAN REFALDO NYAUA |
Tahun: 2025 |
Abstrak Lahan merupakan bagian dari bentang alam (landscape) yang mencakup pengertian lingkungan fisik termasuk iklim, topografi/relief, hidrologi bahkan keadan vegetasi alami (natural vegetation). Lahan kritis adalah lahan atau suatu tanah yang saat ini tidak produktif disebabkan dari pengelolaan dan penggunaan tanah yang tidak atau kurang memperhatikan syarat-syarat konservasi tanah dan air sehingga menimbulkan erosi, kerusakankerusakan kimia, fisik, tata air dan lingkungannya. Pengelolaan lahan merupakan suatu kegiatan sebagai upaya yang dimaksudkan agar lahan dapat berfungsi 6 optimal sebagai media pengatur tata air dan produksi (Wirosoedarmo, 2007). Lahan kritis terjadi akibat perubahan penggunaan lahan di Indonesia dari kawasan lahan pertanian maupun lahan hutan menjadi lahan non pertanian atau lahan terbangun sehingga kawasan yang berfungsi sebagai serapan air semakin berkurang yang dapat menyebabkan degradasi lahan (Indrihastuti, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dan sebaran lahan kritis yang berada di Kecamatan Palolo menggunakan sistem informasi geografi. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, dilaksanakan selama 5 (lima) bulan yaitu bulan Oktober 2024 sampai dengan bulan Februari 2025. Pada penelitin ini menggunakan metode kuantitatif. 4 parameter yang digunakan dalam analisis yaitu: tutupan lahan, tingkat bahaya erosi, fungsi kawasan hutan dan peta kemiringan lereng. Masing-masing parameter memiliki bobot yang berbeda. Penyusunan data, bobot dan skoring menggunakan SIG yang mampu menganalisis dan mengkombinasikan beberapa parameter tematik Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Palolo, Luas tiap kekritisan lahan berturut-turut adalah tidak kritis 14.683,64 ha, potensial kritis 31.806,48 ha, agak kritis 11.973,32 ha, kritis 5.937,17 ha, sangat kritis 516,92 ha. |