JudulKualitas Briket Arang Dari Campuran Limbah Serbuk Kayu Medang (Litsea Sp) Dan Buah Cemara Laut (Casuarina Equisetifolia L) |
Nama: ANDI SINGKA RAHMADANA |
Tahun: 2024 |
Abstrak Briket arang adalah bentuk padat dari arang yang terbuat dari serbuk arang kayu atau bahan biomassa lainnya yang dicampur dengan bahan perekat alami misalnya seperti tepung tapioka ataupun pati. Cemara laut atau biasa disebut dengan Pinus pinaster adalah jenis pohon konifer yang tumbuh subur di daerah pantai. Buah dari pohon cemara laut berbentuk bulat kecil dengan kulit keras dan didalamnya terdapat biji-biji yang kaya akan minyak dan resin alami. Serbuk kayu medang memiliki kandungan lignin yang cukup signifikan. Serbuk kayu medang menjadi salah satu bahan baku yang menjanjikan dalam pembuatan briket sebagai alternatif energi terbarukan. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Mei 2024 sampai dengan Juli 2024 di Labolatorium Nutrisi Pakan Fakultas Peternakan dan Perikanan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan:100% serbuk kayu medang, 100% buah cemara laut, 75% sebuk kayu medang+25% buah cemara laut, 75% buah cemara laut+25% serbuk kayu medang dan 50% buah cemara laut+50% serbuk kayu medang. Komposisi campuran serbuk kayu medang dan buah cemara laut memberikan pengaruh yang nyata untuk kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, karbon terikat, kerapatan dan nilai kalor. Nilai rata-rata pengujian briket arang dari berbagai perlakuan yaitu kadar air 7,60% – 10,96%, kadar abu 11,31%- 13,62%, kadar karbon terikat 65,03% – 71,25%, kadar zat menguap 8,19%- 11,08%, kerapatan 0,8 g/cm³ – 1,02g/cm³, serta nilai kalor 3.725,37 kal/g- 4.174,51 kal/g. Kualitas briket yang terbaik pada perlakuan A (100% serbuk kayu medang) karena menunjukkan kualitas terbaik dalam beberapa parameter seperti kadar air, kadar karbon terikat dan kadar abu.. Namun, briket dalam penelitian ini belum memenuhi standar yang diharapkan terutama nilai kalor. |