JudulPENGARUH KONSENTRASI HORMON NAPHTHALENE ACETIC ACID (NAA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BAMBU KUNING (Bambusa Vulgaris Schrad) |
Nama: ADE AYU KRISTINA PRAYOGA |
Tahun: 2025 |
Abstrak RINGKASAN Ade Ayu Kristina Prayoga - L 131 20 004, Pengaruh Konsentrasi Hormon Naphthalene Acetic Acid (NAA) Terhadap Pertumbuhan Stek Bambu Kuning (Bambusa vulgaris Schrad). Dibimbing oleh Zulkaidhah dan Rahmawati. Bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad) merupakan salah satu spesies bambu yang banyak digunakan untuk bahan baku industri dan rumah tangga karena dinding batangnya tebal, seratnya yang panjang, dan bentuknya yang indah. Tingkat keberhasilan budidaya stek bambu kuning yang masih rendah menjadi salah satu permasalahan dalam budidaya bambu. Dalam meningkatkan keberhasilan pertumbuhan stek bambu kuning memerlukan penggunaan zat pengatur tumbuh yaitu Napthalene Acetic Acid (NAA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon Napthalene Acetic Acid (NAA) terhadap pertumbuhan stek bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad) di Persemaian Permanen BPDAS Palu – Poso. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2024 di Persemaian permanen BPDAS Palu – Poso. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan konsentrasi NAA yaitu, M0 = Tanpa NAA (Kontrol), M1 = 50 ppm, M2 = 100 ppm, M3 = 150 ppm dan M4 = 200 ppm. Dari setiap perlakuan masing – masing diulang sebanyak 4 kali, sehingga secara keseluruhan terdapat 20 unit percobaan. Parameter pengamatan pada penelitian ini adalah waktu awal munculnya tunas, tinggi tunas, jumlah tunas, jumlah daun stek Bambu Kuning (Bambusa vulgaris Schrad). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan M4 (200 ppm) memberikan pengaruh yang lebih baik dalam mendukung pertumbuhan Stek Bambu Kuning (Bambusa vulgaris Schrad) dengan waktu munculnya tunas (26,4 hari), panjang tunas (32,3 cm), jumlah tunas (2,5) dan jumlah daun (9,0 helai). Dan yang paling terendah pada perlakuan M0 (Kontrol) dengan waktu munculnya tunas (34,8 hari), panjang tunas (9,1 cm) jumlah tunas (2,0 ) dan jumlah daun (5,0 helai). |