JudulEtnobotani Suku Taa Desa Mire Kecamatan Ulu Bongka Kabupaten Tojo Una-una |
Nama: NURMUSDALIFAH A. KAMOYO |
Tahun: 2023 |
Abstrak Indonesia dengan Negara kaya akan ragam hayati yang banyak potensi alam dan tingkat keanekaragaman yang tinggi. Keanekaragaman tersebut antara lain berbagai tumbuhan yang terdiri dari 40 ribu jenis flora yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh di Indonesia (Arsyah, 2014). Etnobotani membahas mengenai pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan oleh masyarakat yang dipengaruhi suatu adat istiadat dengan tujuan untuk digunakan sebagai bahan obat-obatan, bahan makanan, kerajinan, bahan sandang, bahan bangunan dan untuk keperluan lain-lainnya. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan Januari 2023 sampai April 2023 bertempat di Desa Mire Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara dengan melakukan tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden, dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh suku Taa, terdiri dari sekitar 59 jenis tumbuhan yang di gunakan oleh masyarakat desa Mire sebagai bahan etnobotani. Jenis-jenis tumbuhan tersebut meliputi makanan pangan tambahan, bahan pangan lain yang digunakan, bahan materi sekunder, bahan obat-obatan, bahan spiritual dan mitologi. Hasil perhitungan Index of Cultural Significance (ICS) dari 59 jenis tumbuhan di dapatkan hasil analisis yang menunjukan nilai kepentingan dengan nilai tinggi yang di pegang oleh 5 jenis tumbuhan yaitu Balo (Bambusoideae) dengan nilai ICS 86, Kyuku (Cocos mucifera) dengan nilai ICS 72, Ruro (Calamus) dengan nilai ICS 72, Lbia (Metroxylon sagu) dengan nilai ICS 72, dan Jole (Zea mays) dengan nilai ICS 58. Nilai ICS sedang dengan 14 jenis tumbuhan, Nilai ICS rendah dengan 30 jenis tumbuhan dan Nilai ICS sangat rendah dengan 10 jenis tumbuhan. |