JudulPemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Desa Sidoharjo Kecamatan Moilong Kabupaten Banggai |
Nama: ERNI ANGGRAENI |
Tahun: 2022 |
Abstrak Erni Anggraeni – L131 18 441, Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Desa Sidoharjo Kecamatan Moilong Kabupaten Banggai, dibimbing oleh Rukmi. Tumbuhan obat merupakan tumbuhan berkhasiat obat yang dapat menghilangkan rasa sakit, meningkatkan daya tahan tubuh, membunuh bibit penyakit dan memperbaiki organ yang rusak. Pemanfaatan tumbuhan obat atau bahan alam pada umumnya sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru. Upaya pengobatan tersebut merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk memanjangkan pembangunan kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis, cara pemanfaatan, pengolahan, dan bagian tumbuhan apa saja yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat di Desa Sidoharjo, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2022, di Desa Sidoharjo, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode snowball sampling, dengan mengunjungi kepala desa, ketua adat, dukun kampung, dan masyarakat yang mengetahui tentang pemanfaatan tumbuhan obat. Data hasil observasi lapangan disusun secara deskriptif kualitatif dan dianalisis berdasarkan tabel. Hasil penelitian menunjukkan jenis tumbuhan obat yang ditemukan berjumlah 22 jenis dari 17 famili yang dimana hanya 17 jenis yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat di desa tersebut. Jenis tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah jenis pakisan (Polystichum acrostichoides) sebesar 16,13%. Bagian yang paling banyak digunakan sebagai obat adalah bagian daunnya yaitu sebesar 29,09%. Cara pengolahan yang paling banyak dilakukan yaitu dengan cara direbus yaitu sebesar 36,84%. Cara pemanfaatan tumbuhan obat yang paling banyak dilakukan dengan cara diminum yaitu sebesar 45%. |