| JudulStudi Lebar Relung (Niche) Burung Di Taman Hutan Kota Palu |
| Nama: FAISAL ASHARI |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak Faisal Ashari – L 131 18 361. Studi Lebar Relung (Niche) Burung di Taman Hutan Kota Palu di Bimbing oleh Moh Ihsan, dan Sustri, Relung (niche) merujuk pada peran atau posisi spesifik suatu organisme dalam komunitas dan ekosistem tertentu, yang merupakan hasil dari adaptasi struktural, respons fisiologis, dan perilaku khas organisme tersebut. Relung mencerminkan peran fungsional dan status organisme dalam ekosistem. Meskipun berbagai organisme dapat hidup berdampingan dalam satu habitat, persaingan dapat terjadi jika ada dua atau lebih organisme yang memiliki relung yang serupa. Oleh karena itu, semakin mirip relung antara organisme-organisme yang hidup bersama, semakin tinggi tingkat persaingannya. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, dari Januari 2025 sampai Maret 2025. Lokasi Penelitian terletak di Taman Hutan Kota Palu. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode Scanning Technichque yaitu dengan mencatat waktu yang digunakan untuk setiap aktivitas yang dilakukan oleh setiap jenis burung yang teramati setiap pertemuan. Untuk mengetahui lebar relung dari jenis-jenis burung, digunakan indeks Levin (1968). Sedangkan nilai pertampalan relung diketahui dengan menggunakan analisis Indeks Czechanowski. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan sebanyak sebelas spesies burung yang teramati pada lima jenis pohon yang menjadi objek pengamatan. Berdasarkan jenis pohon, pohon akasia merupakan jenis pohon yang paling banyak dimanfaatkan oleh burung, dengan tercatat sebanyak tujuh spesies yang menggunakan pohon ini. Bagian yang paling sering dimanfaatkan oleh burung adalah bagian atas pohon, sementara tajuk bagian bawah merupakan bagian yang paling sedikit digunakan oleh burung. Berdasarkan hasil penelitian terdapat tiga kategori jenis burung berdasarkan luas relung yaitu spesies burung spesialis, spesies burung intermediet dan spesies burung generalis. di lokasi penelitian mayoritas didominasi oleh spesies tipe spesialis (90%). Spesies tipe tersebut hanya memanfaatkan satu atau dua jenis tumbuhan yang ada dilokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 55 interaksi antar 11 jenis burung yang dijumpai pada lima jenis pohon dominan. Dari jumlah tersebut, 15% termasuk dalam kategori tumpang tindih relung sangat tinggi, 26% tinggi, 16% sedang, dan 38% rendah. |