JudulPotensi Objek Wisata Alam Kawasan Air Terjun Batu Melam Desa Ogomatanang Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli |
Nama: ISMIARTI |
Tahun: 2023 |
Abstrak RINGKASAN Ismiarti – L131 18 234, Potensi Objek Wisata Alam Kawasan Air Terjun Batu Melam Desa Ogomatanang Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli. Dibimbing oleh Arief Sudhartono. Indonesia dengan bentangan wilayah yang sangat luas yang didukung sumber daya alam yang beraneka ragam serta berpotensi untuk diolah dan dimanfaatkan. Hutan merupakan karunia alam yang memiliki potensi dan fungsi untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Potensi dan fungsi tersebut mengandung manfaat bagi populasi manusia bila dikelola secara benar dan bijaksana. Air terjun Batu Melam merupakan satu potensi Desa Ogomatanang yang dapat dikelola dan dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Potensi yang unik dan menarik yang dapat dikembangkan adalah air terjun dengan mempunyai tingkatan ke 7 dan bebatuan yang berwarna merah. Oleh karena itu, sangat perlu adanya pengelolaan lingkungan yang terencana dan sentuhan dari pemerintah untuk keberlanjutan pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi objek wisata alam kawasan air terjun Batu Melam di Desa Ogomatanang, Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode kualitatif ini mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel, dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan (Sugiyono, 2005).Teknik pengumpulan data menggunakan survei/observasi dan wawancara. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Daerah Oprasional Obyek dan DayaTarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) Direktorat Jenderal PHKA (Perlindungan Hutan Dan Koservasi Alam) (2003) yang telah dimodifikasi sesuai dengan nilai/skor yang telah ditentukan masing-masing kriteria. Hasil analisis data menunjukan bahwa secara umum layak dikembangkan (69,53%). Angka tersebut diperoleh dari nilai indeks kelayakan yaitu kriteria daya tarik (77,77%), aksesibilitas (70,83%), sarana dan prasarana (60%). |