Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulANALISIS FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KECAPI (Sandoricum Koetjape Merr) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus Aureus.
Nama: JELIA PATIUNG
Tahun: 2022
Abstrak
RINGKASAN JELIA PATIUNG – L 131 18 166, Analisis Fitokimia dan Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, dibimbing oleh Ariyanti dan Abdul Hapid. Tanaman kecapi merupakan salah satu tumbuhan yang banyak dijumpai di Toraja. Tumbuhan ini biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat lokal dalam hal pengobatan secara tradisional. Tanaman ini bukan hanya dari segi daun yang bisa dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat, tetapi juga dari kulit batang dan akarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan daya hambat ekstrak daun kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) terhadap bakteri Staphylococus aureus. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2021- 26 Januari 2022 di Laboratorium Kimia, Jurusan Kimia dan Laboratorium Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif, dimana ekstrak daun kecapi diuji secara fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, terpenoid, steroid dan karotenoid. Sedangkan untuk uji anti bakteri dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan penambahan konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kecapi positif mengandung flavonoid, tanin, saponin, dan terpenoid, tetapi negatif mengandung senyawa alkaloid, karotenoid, dan steroid. Hasil analisis pada uji zona hambat terbagi kedalam 4 konsentrasi yaitu konsentrasi 25% memiliki diameter zona hambat sebesar (17,3 mm). Konsentrasi 50% memiliki zona hambat sebesar (17,7 mm). Konsentrasi 75% memiliki zona hambat sebesar (21,3 mm), dan untuk konsentrasi 100% memiliki zona hambat sebesar (21,5 mm). dari keempat konsentrasi tersebut yang paling kuat dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus adalah konsentrasi 100%, akan tetapi jika dibandingkan dengan cloromphenicol, maka konsentrasi 100% dinyatakan lebih kecil.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up