JudulKEAWETAN ALAMI KAYU KELAPA (Cocos Nucifera L) TERHADAP SERANGAN MARINE BORERS DI KABUPATEN DONGGALA |
Nama: FRISILIA TAINCANG |
Tahun: 2025 |
Abstrak Kayu kelapa mulai dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bangunan karena keterbatasan pasokan kayu hutan alam. Namun, daya tahan alami kayu kelapa terhadap organisme perusak laut (marine borers) masih perlu diuji. Marine borers seperti Teredinidae dan Pholadidae dapat menyebabkan kerusakan besar pada kayu yang digunakan di lingkungan pesisir dan laut. tujuan dari penelitian ini adalah untuk, mengetahui tingkat keawetan alami kayu kelapa terhadap serangan Marine Borers. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, mulai Agustus hingga Oktober 2024, dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dua faktor, yaitu variasi arah aksial batang (pangkal, tengah, dan ujung) dan variasi kedalaman laut (5 cm, 10 cm, dan 42 cm). Sampel kayu kelapa berumur ±15 tahun dipotong sesuai standar (30×5×2,5 cm) dan direndam di laut. Parameter yang diamati adalah intensitas serangan marine borers, yang dihitung berdasarkan luas permukaan kayu yang terserang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah aksial batang berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan, dengan rata-rata intensitas serangan berturut-turut pada bagian pangkal sebesar 6,87%, tengah 16,45%, dan ujung 37,37%. Sementara itu, variasi kedalaman laut dan interaksi kedua faktor tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Berdasarkan klasifikasi SNI 01-7207-2006, tingkat keawetan kayu kelapa dikategorikan dalam kelas awet I hingga III. Hal ini menunjukkan bahwa kayu kelapa, khususnya bagian pangkal dan tengah, memiliki potensi sebagai bahan alternatif bangunan kelautan dengan tingkat ketahanan sedang hingga tinggi terhadap serangan marine borers. |