Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulNILAI EKONOMI BIODIVERSITAS PADA ROTASI PENGELOLAAN HUTAN KEMIRI (Aleurites Moluccana L. Willd.) DI KECAMATAN PALOLO
Nama: MUNIRA FATHAN
Tahun: 2022
Abstrak
Biodiversitas biasanya dijadikan parameter bahwa Kawasan hutan tersebut tergolong dalam kondisi yang baik ataupun tidak. Semakin tinggi keragaman yang di hasilkan maka baik pula kondisi Kawasan/hutan tersebut. Biodiversitas atau keanekaragaman hayati di bumi memiliki manfaat yang vital bagi berlanjutnya kehidupan di bumi. Teknik penilaian ekonomi, khususnya untuk penilaian manfaat barang dan jasa hasil hutan non kayu yang tidak memiliki harga pasar dalam satuan moneter ini, sangat membantu dalam perumusan kebijakan pengelolaan hutan dan sistem pengelolaan hutan. Karakteristik manfaat hutan yang spesifik ini membutuhkan pendekatan teknik penilaian yang berbeda dengan manfaat hutan yang memiliki harga pasar dan diperdagangkan. Dengan diketahuinya nilai ekonomi dari sumber daya hutan, diharapkan akan menciptakan pemanfaatan sumber daya hutan yang lebih efisien karena manfaat hutan telah diperhitungkan secara memuaskan dalam perhitungan ekonomis. Pohon Kemiri merupakan salah satu dari sekian banyaknya jenis pohon dalam kategori kehutanan, yang memiliki banyak khasiat dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sedangkan kayu pohon kemiri memiliki kualitas kayu yang cukup rendah yaitu, pada kelas kuat IV dan kelas awet IV – V. Pohon ini terbilang cukup mudah untuk dibudidayakan dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Pohon ini mampu hidup hingga umur 60 tahun jika dalam kondisi lingkungan yang mendukung pohon umur pohon ini bisa melebihi 60 tahun dengan puncak produksinya pada usia 20 tahun, pemanenan awal dapat dilakukan pada usia 3-4 tahun. Penelitian di lakukan selama 2 bulan di Desa Sigimpu, dan Bakubakulu Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Pengambilan sampel menggunakan rumus Isaac dan Michael dan metode pengambilan data menggunakan metode purposive sampling, dengan menggunakan kuesioner, serta wawancara. Pada perhitungannya digunakan penilaian Analisis Kesediaan Menerima (WTA/ Willingness to Accept ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata petani kemiri Desa Sigimpu dan Desa Bakubakulu dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu berada pada kisaran angka > Rp.1.500.000 s/d Rp. 2.500.000/Bln. Nilai rataan WTA yang dijumpai merupakan nilai kompensasi yang diinginkan responden, pada Desa Sigimpu yaitu berada pada angka Rp.4.450.000/Ha/Bln dan Rp.5.293.717/ Ha/Bln untuk Desa Bakubakulu. Pendapatan Lain yang mampu diidentifikasi mencapai angka yang cukup tinggi yaitu sebesar ±Rp.11.280.000/Bln, nilai tambah dari segi lainnya berupa, meningkatnya nilai biodiversitas hutan, berkurangnya kerusakan lingkungan seperti hilangnya habitat flora maupun fauna, menurunnya angka illegal logging /penebangan liar, dan secara tidak langsung kita akan memperoleh nilai tambah pada keseluruhan nilai ekonomi total.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up