JudulPEMETAAN OBJEK WISATA ALAM BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN KULAWI KABUPATEN SIGI |
Nama: FERIKSON AGUSWAN |
Tahun: 2025 |
Abstrak FERIKSON AGUSWAN TANTU-L13118028. Pemetaan Objek Wisata Alam Berbasis Sistem Informasi Geografis di Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi. Di Bimbing Oleh Adam Malik dan Hasriani Muis. Kecamatan Kulawi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, memiliki potensi wisata alam yang signifikan namun belum dikelola secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi pengembangan dua objek wisata unggulan di wilayah tersebut, yaitu Wisata Arum Jeram dan Hutan Pinus Tangkulowi, melalui analisis komprehensif terhadap parameter fisik serta kelembagaan, sosial-budaya, dan ekonomi. Tujuannya adalah menyediakan basis data ilmiah bagi perencanaan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Penelitian menggunakan pendekatan analisis spasial terintegrasi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan software ArcMap 10.4. Data spasial (peta administrasi, jaringan jalan, lokasi objek wisata) dan atribut (kondisi sosial-ekonomi) dikumpulkan melalui survei lapangan, observasi, dan kuesioner. Evaluasi potensi menerapkan model skoring kuantitatif (skala 1-5) yang dimodifikasi dari Coppock (1974) dan Stoffle (1982), dengan pembobotan parameter fisik (jarak, sarana prasarana, aksesibilitas, daya tarik) dan parameter kelembagaan-sosial-ekonomi (pengelolaan, atraksi, keamanan, aktivitas ekonomi). Skor akhir dihitung dari rata-rata kedua kelompok parameter dan diklasifikasikan menjadi empat tingkat potensi. Hasil analisis menunjukkan Wisata Arum Jeram berpotensi sangat tinggi (skor 4.09), didukung daya tarik petualangan, aksesibilitas dekat jalan provinsi (skor 3), dan pengelolaan komunitas aktif. Hutan Pinus Tangkulowi berpotensi tinggi (skor 3.80) dengan lanskap pinus yang asri dan fungsi ekologis, meski terkendala aksesibilitas (skor 2) dan minimnya aktivitas ekonomi lokal. Kedua lokasi memiliki keterbatasan sarana prasarana (skor 2) dan penjualan cenderamata/makanan (skor 1). Secara keseluruhan, pengembangan memerlukan intervensi sarana dasar, penguatan atraksi budaya, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk mencapai keberlanjutan. |