JudulPemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Di Desa Tangkulowi Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi |
Nama: ARDINO SEPTIANO PANTILO |
Tahun: 2024 |
Abstrak RINGKASAN Ardino Septiano Pantilo – L 131 17 342. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional di Desa Tangkulowi Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi. Dibimbing oleh Arief Sudhartono dan Sustri. Manusia sangat membutuhkan tumbuhan yang ada disekitarnya untuk kebutuhan sehari-hari, baik sebagai bahan pangan, papan, sandang, obat-obatan tradisional, ritual dan bahkan untuk kecantikan dapat diperoleh dari tumbuhan. Kekayaan alam di sekitar manusia yang begitu banyak manfaatnya dan belum sepenuhnya digali, dimanfaatkan atau bahkan dikembangkan. Masyarakat Desa Tangkulowi merupakan masyarakat lokal yang masih memiliki tradisi meracik tumbuhan menjadi obat sebagai salah satu alternatif dalam mengobati suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mendata jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan, dan cara pemanfaatannya oleh masyarakat Desa Tangkulowi. Penelitian ini telah dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2023 di Desa Tangkulowi Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik observasi/survei dan wawancara di lapangan. Wawancara dilakukan terhadap masyarakat Desa Tangkulowi yang terpilih sebagai responden. Dalam hal ini semua masyarakat Desa Tangkulowi masih memanfaatkan tumbuhan obat. Dukun (Sando) sebagai key informan yang dianggap memiliki pengetahuan lebih tentang pemanfaatan tumbuhan obat sekaligus sebagai responden. Penentuan jumlah responden menggunakan rumus Slovin ( Tapundu dkk, 2015) dan didapat sejumlah 40 orang masyarakat Desa Tangkulowi sebagai responden. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, tercatat sekitar 27 jenis tumbuhan obat dari 20 famili yang dimanfaatkan untuk mengobati suatu penyakit. Pemanfaatan bagian tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Desa Tangkulowi terdiri dari bagian daun (70%), batang (7%), getah (4%), air bambu (4%), rimpang (4%), buah (4%), dan semua bagian tumbuhan (7%). |