JudulPertumbuhan Beberapa Jenis Semai Legum Pada Tanah Ultisol Di Polybag |
Nama: DWI YOSHARIYANTHO |
Tahun: 2021 |
Abstrak Ultisol merupakan tanah mineral yang berkembang dari bahan induk tua dan telah mengalami pelapukan lanjut. Proses pembentukannya berawal dari pencucian intensif terhadap basa-basa sehingga tanah bereaksi masam dan kejenuhan basa rendah sampai lapisan bawah. Kendala pemanfaatan tanah ultisol mempunyai kandungan bahan organik yang rendah, reaksi tanah yang masam, kejenuhan basa yang rendah, dengan kadar Al yang tinggi dan memiliki tekstur tanah liat hingga liat berpasir. Oleh karena itu, untuk merehabilitasinya perlu upaya mencari jenis pohon legum yang mampu tumbuh pada kondisi tanah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan beberapa jenis semai legum pada tanah ultisol di polybag. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan November 2020 sampai Januari 2021, yang bertempat di Persemaian Permanen BPDASHL Palu Poso, Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan, yaitu: L1= Sengon (Paraserianthes falctaria (L.) Nielsen), L2= Akasia (Acacia mangium Willd), L3= Johar (Senna siamea Lamk), dan L4= Turi (Sesbania grandiflora L). Dari empat jenis tanaman uji tersebut masing-masing diulang sebanyak sepuluh kali, sehingga total unit semai yang digunakan adalah 40 (empat puluh) unit semai. Parameter pengamatan adalah tinggi semai, diameter, jumlah daun, nilai kekokohan batang, dan jumlah bintil akar. Analisis ragam uji F digunakan untuk mengetahui pertumbuhan beberapa jenis semai legum pada tanah ultisol di polybag apabila perlakuan berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%. Hasil uji F dari semua parameter pertumbuhan semai menunjukkan bahwa berbagai jenis semai legum memiliki respon pertumbuhan yang berbeda pada tanah ultisol di polybag. Jenis legum (L1) Sengon (Paraserianthes falctaria (L.) Nielsen) memiliki tinggi semai, diameter, jumlah daun, nilai kekokohan batang dan jumlah bintil akar yang lebih baik dibandingkan jenis semai legum (L4) Turi (Sesbania grandiflora L), (L3) Johar (Senna siamea Lamk) dan (L2) Akasia (Acacia mangium Willd). |