Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulJENIS-JENIS JAMUR MAKROSKOPIS DI TAMAN WISATA ALAM WERA SULAWESI TENGAH
Nama: YULINAR KRISTIANTI SARO'U
Tahun: 2023
Abstrak
RINGKASAN YULINAR KRISTIANTI SARO’U – L13117258, Jenis-Jenis Jamur Makroskopis Di Taman Wisata Alam Wera Sulawesi Tengah, dibimbing oleh Yusran. Hutan merupakan suatu hutan tropis yang sangat kaya akan jenis vegetasi. Ada banyak tumbuhan dari tingkat pohon, perdu, bahkan sampai tumbuhan tingkat bawah seperti lumut dan jamur terdapat di hutan tropis yang ada di Indonesia. Jamur makroskopis adalah salah satu komponen penting bagi ekosistem hutan. Peran jamur makroskopis sebagai pengurai yang mempercepat siklus materi dalam ekosistem hutan yang berperan penting sebagai pendaur ulang nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui jenis-jenis jamur makroskopis yang berperan dalam proses dekomposisi serasah di Taman Wisata Alam Wera Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan selama ± 2 bulan mulai dari bulan Juni sampai Agustus 2022. Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Wisata Alam Wera Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah dengan menggunakan metode penelitian yaitu metode deskriptif. Peletakan plot dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu dengan membuat jalur pengamatan jamur makroskopis dilakukan secara eksploratif di dalam jalur pengamatan di lokasi jamur makroskopis di Taman Wisata Alam Wera Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa di Taman Wisata Alam Wera Sulawesi Tengah, jumlah jamur makroskopis ditemukan sebanyak 46 jenis jamur makroskopis, dari ke-46 jenis jamur yang diperoleh 41 termasuk dalam divisi Basidiomycota, 5 jenis jamur termasuk divisi Ascomycota. Yang terbagi menjadi 10 ordo yaitu, Helatiales, Homobasidioycetes, Agaricales, Pezizales, Polyporales, Auriculariales, Russulales, Xylariales, Boletales,dan Tramellales. Ordo Agaricales dan ordo Polyporales merupakan jenis jamur makroskopis yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini dan terdapat juga 24 famili yaitu famili Leotiaceae, Poliporaceae, Tricholomataceae, Sarcoscyphaceae, Auriculariaceae, Stereaceae, Hygrophoraceae, Hydnangiaceae, Psathyrellaceae, Xylariaceae, Amanitaceae, Agaricaceae, Hypoxylaceae, Lyophyllaceae, Rusullaceae, Fistulinaceae, Ganodermataceae, Pluteaceae, Clavariaceae, Sclerodermataceae, Schizophyllaceae, Pleurotaceae, Tramellaceae, dan Fomitopsidaceae. Hal ini menunjukan kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan intesitas cahaya yang tersedia sangat cocok bagi pertumbuhannya.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up