JudulPemanfaatn Tumbuhan Obat Oleh Suku Pekurehua Di Desa Watutau Kecamatan Lore Peore Kabupaten Poso |
Nama: BIMA ALEXANDER HALE |
Tahun: 2024 |
Abstrak BIMA ALEXANDER HALE – L 131 17 194, Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Suku Pekurehua Di Desa Watutau Kecamatan Lore Peore Kabupaten Poso. Dibimbing Oleh Dr. Ir. Rukmi, MP dan Dr. Ir. Sri Ningsih M., MP Indonesia salah satu negara beriklim tropis mempunyai tanah yang subur untuk pertumbuhan tanaman. Sejak jaman dahulu nenek moyang kita masih tergantung pada sumber daya alam disekitarnya, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka, misalnya untuk bahan pangan,pakaiyan, dan obat- obatan. Kekayaan alam disekitar kita sebenarnya sanggat bermanfaat dan belum sepenunya digali,dimanfaatkan atau bahkan dikembangkan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu pada bulan November 2023 sampai dengan bulan Desember 2023 di Desa Watutau Kecamatan Lore Peore Kabupaten Poso. Metode penelitian yang digunakan adalah metode wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara yang dibuktikan langsung dengan fakta keberadaan tumbuhan yang dimaksud dilapangan. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu (Kriyantono, 2008). Adapun jumlah responden sebanyak 30 orang. Terdiri dari dua orang sebagai key informan (informan kunci) yaitu Sando Desa Watutau dan selebihnya masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan obat. Hasil penelitian ditemukan 25 jenis tumbuhan obat dari 21 famili yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Watutau Kecamatan Lore Peore Kabupaten Poso sebagai pengobatan tradisional. Bagian-bagian tumbuhan obat yang digunakan yaitu, daun, buah, rimpang, akar, getah, batang, kulit dan pucuk daun. Digunakan dengan cara diminum, dioles dan dibilas. Adapun cara pemanfaatan yang paling banyak dimanfaatkan ialah dengan cara diminum dengan persentase sebanyak 50%, kemudian dioles sebanyak 36?n dibilas sebanyak 14%. Tumbuhan obat yang paling banyak dimanfaatkan adalah kunyit dan jahe. |