JudulAnalisis Tingkat Rawan Longsor Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Dolago Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong Berbasis Sistem Informasi Geografis |
Nama: MOHAMMAD ALHASBI ABUDI |
Tahun: 2022 |
Abstrak Dalam upaya mengatasi permasalahan terjadinya longsor akibat banjir, ada beberapa cara yaitu salah satunya mengetahui sebab-sebab terjadinya longsor dan daerah sasaran longsor, yang tergantung pada karakteristik klimatologi, hidrologi, dan kondisi fisik wilayah. Salah satu disiplin ilmu yang sangat berpengaruh dalam penanggulangan masalah longsor adalah dengan bantuan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yaitu untuk identifikasi dan pemetaan kawasan yang berpotensi terjadinya longsor yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS), Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Parigi Selatan pada hari minggu 12 Juli tahun 2020, yang mengakibatkan tumpukan potongan kayu menghantam rumah warga 7 rumah hilang dan 12 rumah warga yang terancam hilang akbiat luapan air yang membawa material berupa lumpur dan kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerawanan longsor menggunakan SIG di Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai tingkat kerawanan longsor yang terjadi diwilayah DAS Dolago guna meminimalisir dampak yang terjadi pada masyarakat dan lingkungan Kecamatan Parigi Selatan. Penelitian ini dilakukan Tiga bulan, di mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret tahun 2022, dengan metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode overlay dan Sistem informasi geografis (SIG) serta metode skoring dan pembobotan. Skoring dan pembobotan dilakukan terhadap beberapa parameter, yaitu curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, penggunaan lahan. Zonasi kerawanan longsor didapatkan dengan metode skoring dan pembobotan berdasarkan parameter tersebut. Hasil dari analisis yang telah dilakukakan pada wilayah DAS Dolago Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong, yang terbagi menjadi 5 kelas tingkat kerawanan yang dimana tingkat kerawanan sangat rawan 678 Ha atau 3,81% , tingkat kerawanan tinggi 5.596 Ha atau 31,47%, tingkat keawanan sedang 2.535 Ha atau 14,26%, tingkat kerawanan rendah 5.693 Ha atau 32,02?n tidak rawan 3.278 Ha atau 18,44%. |