JudulPengaruh Pupuk Kandang Sapi Dan Interval Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Semai Jabon Merah (Antochephalus Macrophyllus (Roxb.) Havil) Pada Tanah Ultisol |
Nama: ANDIKA CAESAR R TAHIR |
Tahun: 2023 |
Abstrak Jabon merupakan jenis pohon penghasil kayu yang memiliki pertumbuhan yang cepat. Saat ini, jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, kayu lamina dan industri perkayuan lainnya. Pengembangan jabon di arahkan pada lahan lahan kritis atau marginal seperti tanah ultisol, Ultisol dicirikan oleh adanya akumulasi liat pada horizon bawah permukaan sehingga mengurangi daya resap air dan meningkatkan aliran permukaan dan erosi tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi media dan interval penyiraman Serta interaksi perlakuan terhadap pertumbuhan semai jabon merah (Anthocephalus Macrophyllus (Roxb.) Havil) pada media tanam tanah ultisol. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan Mei sampai Agustus 2021 pada musim kemarau. Bertempat di Persemaian Permanen Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Palu-Poso, Palu, Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yaitu, Faktor pertama yaitu pupuk kandang sapi : M0 = Tanah tanpa pupuk kandang sapi, M1= Tanah + Pupuk kandang 2 : 1, M2 = Tanah + Pupuk kandang 3: 1. Faktor kedua yaitu interval penyiraman : P1 = Penyiraman 1 kali (600 ml) pada pukul 07.00 wita. P2 = Penyiraman 2 kali (300 ml) pada pukul 07.00 dan 17.00 wita. Sehingga terdapat enam kombinasi dan setiap perlakuan tersebut masing-masing di ulangi sebanyak sepuluh kali, dengan demikian jumlah semai yang dibutuhkan sebanyak 60. Parameter yang di amati yaitu diameter semai, tinggi semai, dan jumlah daun. Data penelitian dianalisis dengan analisis ragam (uji f), Jika perlakuan berpengaruh nyata maka di lanjutkan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tunggal serta interaksi perlakuan komposisi media tanam dan interval penyiraman berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi dan diameter batang semai jabon namun berpengaruh tidak nyata terhadap pertambahan jumlah daun semai jabon, pertambahan tinggi semai jabon merah tertinggi pada perlakuan M2P1 (Tanah + Pupuk kandang sapi 3: 1 + penyiraman 2 kali) 17,47 cm dan terendah M0P2 (perlakuan kontrol + penyiraman 2 kali) 7,66 cm dan pertambahan diameter tertinggi pada perlakuan M2P1 (Tanah + Pupuk kandang sapi 3: 1 + penyiraman 2 kali) 0,4035 cm dan terendah pada perlakuan M0P2 (perlakuan kontrol + penyiraman 2 kali) 0,184 cm. |