JudulANALISIS FITOKIMIA EKSTRAK DAUN LEDA (Eucalyptus Deglupta Blume) UMUR 3 TAHUN DAN 8 TAHUN DI SULAWESI TENGAH |
Nama: MARYA MARCEDES |
Tahun: 2021 |
Abstrak Leda (Eucalyptus deglupta Blume) merupakan salah satu tumbuhan khas Sulawesi yang berpotensi menjadi tumbuhan obat. Penggunaan tumbuhan obat cenderung masih mengandalkan pemahaman lokal dan berdasarkan kebiasaan secara turun temurun. Sehingga perlu dilakukan penelitian ilmiah yang dapat digunakan sebagai acuan serta sebagai media informasi tentang senyawa penting yang terkandung didalamnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui senyawa dalam tumbuhan yang berpotensi sebagai ¬tumbuhan obat yaitu dengan melakukan analisis fitokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia dari ekstrak daun Leda (Eucalyptus deglupta Blume). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan melihat perubahan warna dan bentuk cairan yang diujikan. Adapun Senyawa yang diuji meliputi uji flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, karbohidrat, karotenoid, terpenoid, kumarin dan steroid. Analisis fitokimia dilakukan pada ekstrak daun Leda (Eucalyptus deglupta Blume) yang berumur 3 tahun dan yang berumur 8 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun Leda (Eucalyptus deglupta Blume) yang berusia 3 tahun menggunakan pelarut aseton memiliki kandungan kimia yang mengandung 6 senyawa yaitu Flavonoid, Alkaloid, Saponin, Tanin, Terpenoid, dan Kumarin. Sedangkan untuk uji fitokimia pada ekstrak daun Leda yang berusia 8 tahun menggunakan pelarut etanol menunjukkan hasil ekstrak daun Leda yang mengandung 4 senyawa yaitu Flavonoid, Alkaloid, Tanin dan kumarin. |