JudulPENGARUH BEBERAPA JENIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI JABON MERAH (Anthocephalus Macropyllus (Roxb.) Havil ) PADA TANAH BEKAS TAMBANG EMAS |
Nama: IMANUEL PANIMBA |
Tahun: 2021 |
Abstrak RINGKASAN IMANUEL PANIMBA – L131 17 019, Pengaruh Beberapa Jenis Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) Terhadap Pertumbuhan semai Jabon Merah (Anthocephalus macropyllus (Roxb.) Havil) Pada Tanah Bekas Tambang Emas, dibimbing oleh Yusran Jabon merah (Anthocephalus macrhopyllus (Roxb.) Havil) merupakan jenis tanaman lokal yang dapat beradaptasi dengan baik dan cepat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan. Umumnya jabon dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah sehingga sering digunakan sebagai salah satu jenis untuk merehabilitasi lahan kritis dan lahan-lahan marginal agar dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah bekas tambang emas yang merupakan salah satu tanah yang kualitas tanahnya sudah terganggu dimana horizon tanah yang sudah tidak teratur, akibatnya sifat fisik, dan biologi tanah sudah tidak subur. Pemberian Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) merupakan salah satu solusi yang dapat diaplikasikan pada lahan marginal karena asosiasi mikoriza ini memungkinkan tanaman untuk memperoleh air dan hara dalam kondisi lingkungan yang kering dan miskin unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) terhadap pertumbuhan semai Jabon merah (Anthocephalus macrhopyllus (Roxb.) Havil) Pada tanah bekas tambang emas Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap, dengan perlakuan Fungi Mikoriza Arbuskular 4 taraf yaitu: M0 =Tanpa FMA (kontrol M1= FMA jenis Glomus halonatum 15g/semai, M2=FMA Jenis Glomus fasciculatum 15g/semai, dan M3=FMA gabungan 4 jenis yaitu Acauloposa, Gigaspora, Glomus,dan Scutellospora 15g/semai. Dari empat taraf perlakuan tersebut masing-masing diulang sebanyak sepuluh kali, sehingga total unit semai yang dibutuhkan adalah 4 X 10 = 40 (empat puluh) unit semai. Parameter pengamatan adalah pertambahan tinggi semai, diameter, jumlah daun, dan nilai kekokohan batang. Analisis sidik ragam digunakan untuk mengetahui apabila pengaruh perlakuan berpengaruh nyata atau sangat nyata terhadap parameter pengamatan, maka dilanjutkan dengan menggunakan tabel Anova pada taraf nyata 5 %, apabila F hitung lebih besar dari F tabel 5% maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian Fungi Mikoriza Arbuskular berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan semai Jabon merah (Anthocephalus macrhopyllus (Roxb.) Havil). Perlakuan FMA gabungan 4 jenis yaitu (Acaulospora, Gigaspora, Glomus, dan Scutellospora) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap semua parameter pengamatan yaitu pertambahan tinggi sebesar 3,72 cm, pertambahan diameter 1,6 mm, pertambahan jumlah daun 5,4 helai, dan nilai kekokohan batang 2,25. |