JudulHubungan Kerapatan Jenis Mangrove Terhadap Kelimpahan Jenis Kerang (Bivalvia) Di Desa Limboro Kecamatan Banawa Tengah Kabupaten Donggala |
Nama: NUR INDAH SARI LAPONO |
Tahun: 2021 |
Abstrak Mangrove merupakan salah satu vegetasi atau komunitas pantai tropik. Jenis ini didominasi oleh vegetasi dengan kemampuan tumbuh di air payau. Komunitas ini membentuk sebuah ekosistem khas yang kemudian disebut sebagai hutan mangrove. Kerang (Bivalvia) adalah Salah satu biota yang biasa hidup di dalam substrat dasar perairan (biota bentik) yang relatif lama sehingga biasa digunakan sebagai bioindikator untuk menduga kualitas perairan. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu pada bulan Januari sampai Maret 2021 bertempat di Hutan Mangrove Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala. Tingkat Kerapatan total jenis mangrove (kondisi vegetasi relatif utuh) adalah 1800 ind/ha sesuai dengan kriteria kerapatan padat, untuk kriteria kerapatan sedang 1175 ind/ha pada vegetasi Sedang (kondisi vegetasi sudah terganggu), dan untuk kriteria kerapatan jarang 450 ind/ha pada kondisi vegetasi jarang. Jenis kerang yang dijumpai pada kawasan penelitian yaitu, 4 jenis kerang (Polymesoda bengalensis memiliki nilai kelimpahan 38799 ind/m² di 2 jenis mangrove yang berbeda, Gafrarium tumidun memiliki nilai kelimpahan 64892 ind/m² di 4 jenis mangrove yang berbeda, Polymesoda erosa Memiliki nilai kelimpahan 5613 ind/m² di 3 jenis mangrove yang berbeda, dan Barbatia decussata juga memiliki nilai kelimpahan 9346 ind/m² di 2 jenis mangrove yang berbeda). Hubungan kerapatan tiap jenis vegetasi dengan kelimpahan jenis kerang memiliki korelasi yang kuat karena dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R²) untuk masing-masing jenis berkisar antara 0,761 atau 76% hingga 1 atau 100%. . . Sedangkan nilai koefisien korelasi (r) yang diperoleh sebesar 0,9745 yang artinya antara kerapatan jenis mangrove dengan kelimpahan jenis kerang terdapat hubungan yang sangat kuat karena nilai koefisien korelasi (r) mendekati atau = 1. |