JudulPERTUMBUHAN BIDARA (Ziziphus Mauritiana Lam.) Pada BERBAGAI KOMBINASI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH BAP - NAA SECARA IN VITRO |
Nama: NURAFNI |
Tahun: 2023 |
Abstrak RINGKASAN Nurafni – L 131 16 326, Pertumbuhan Bidara (Ziziphus mauritiana Lam.) Pada Berbagai Kombinasi Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh BAP NAA Secara In Vitro , Dibimbing oleh Muslimin dan Rahmawati. Bidara (Ziziphus mauritina Lam.) merupakan salah satu tanaman yang sangat jarang di temukan khususnya di indonesia. Bidara memiliki asal usul dari Asia Tengah, dan menyebar ke afrika utara dan daerah tropis serta Asia Barat. Di indonesia masih banyak kalangan masyarakat yang belum mengetahui bidara baik khasiat dengan kandungan kimianya maupun mengenal pohon bidara itu sendiri. Dalam Al-Qur’an telah jelas dikatakan bahwa pohon bidara adalah pohon syurga yang memiliki banyak manfaat dan di sunnahkan tiap-tiap rumah agar menanam pohon bidara, karena salah satu khasiatnya adalah bidara sebagai racun bagi syaitan. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan, dari bulan April sampai Oktober 2020. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sidera, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yag terdiri atas 4 perlakuan yaitu N1 = MS + 0,5 ppm BAP + 0,1 ppm NAA, N2 = MS + 1,0 ppm BAP + 0,1 ppm NAA, N3 = MS + 1,5 ppm BAP + 0,1 ppm NAA, N4 = MS + 2,0 ppm BAP + 0,1 ppm NAA. Setiap perlakuan di ulang sebanyak 10 kali sehingga terdapat 40 unit percobaan. Pengamatan dilakukan setiap minggu sekali mulai pada saat tanam sampai 8 minggu setelah tanam, parameter yang diamati pada penelitian ini terdiri dari: Saat muncul tunas, jumlah tunas dan jumlah daun. Analisis data secara kuantitatif menggunakan analisis Sidik Ragam, dilakukan untuk mengetahui pengaruh nyata atau tidak nyata perlakuan. Jika ada pengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil pengamatan diketahui bahwa Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh Benzil Amino Purin (BAP) -Naftalena Acetic Acid (NAA) pada eksplan bidara memberikan pengaruh yang nyata pada parameter saat muncul tunas, jumlah tunas dan jumlah daun. Namun pada parameter jumlah akar tidak berpengaruh nyata. Kombinasi konsentrasi yang terbaik yaitu pada perlakuan N1 dengan MS + 0,5 ppm BAP + 0,1 ppm NAA yang memiliki nilai rerata saat muncul tunas 7,2 HST, nilai rerata jumlah tunas 8,00 tunas, dan nilai rerata jumlah daun 7,5 helai. Berbeda dengan jumlah akar, nilai rata-rata yang tertinggi yaitu pada perlakuan N4 dengan MS + 2,0 ppm BAP + 0,1 ppm NAA. |