JudulPENGARUH BERBGI DOSIS KOMPOS SOLID TERHADADP PERTUMBUHAN STEK BAMBU TUTUL ( Bambusa Maculata ) DI PERSEMAIAN |
Nama: GUSTI NASRULLAH |
Tahun: 2020 |
Abstrak RINGKASAN GUSTI NASRULLAH – L 131 16 315. Pengaruh Berbagai Dosis Kompos Solid Terhadap Pertumbuhan Stek Bambu Tutul (Bambusa maculata) Dibimbing Oleh, Dr. Sc, Agr. Ir. Yusran, SP,.MP Kompos solid merupakan salah satu limbah padat dari hasil pengolahan pabrik kelapa sawit. Salah satu alternatif untuk memproduksi stek maupun semai yang bermanfaat adalah penggunaan media yang sesuai bagi pertumbuhan stek maupun semai sehingga dapat menghasilkan stek yang baik dengan pertumbuhan yang optimal. Penggunaan tanah dicampur dengan bahan organik kompos solid dengan berbagai perlakuan dosis kompos solid diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan stek Bambu Tutul (Bambusa maculata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis kompos solid terhadap pertumbuhan stek Bambu Tutul (Bambusa maculata) di persemaian. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu dari September sampai dengan Desember 2019, bertempat di persemaian kelompok tani Rano Indah Desa Uwemanje Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) serta memiliki 4 perlakuan yaitu, M0 = tanah tanpa kompos solid (kontrol), M1 = tanah 1 kg + kompos solid 1 kg, M2 = tanah 1 kg + kompos solid ½ kg, dan M3 = tanah 1 kg + kompos solid 1/3 kg. Parameter yang diamati adalah jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah daun, panjang daun, dan lebar daun. Dan analisis data menggunakan sidik ragam uji F 5%, kemudian dilanjutkan dengan uji BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh dosis kompos solid pada media tumbuh berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter yang diamati yaitu rata-rata jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun. Hasil uji beda nyata jujur (BNJ) menunjukkan bahwa perlakuan M2 tanah (1 kg) + kompos solid (1/2 kg) memberikan pengaruh pertumbuhan yang terbaik yang ditunjukkan pada nilai rata-rata yaitu jumlah tunas 8,875 buah, tinggi tunas 21,75 cm, jumlah daun 20,25 helai, panjang daun 19,123 cm dan lebar daun 4,75 cm yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan M1, M3, dan M0. |