JudulPengaruh Perbandingan Tanah Tailing Dan Kompos Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Terhadap Pertumbuhan Semai Cempaka (Michelia Champaca L.) |
Nama: AZIS FIKRI |
Tahun: 2022 |
Abstrak AZIS FIKRI. L 13116261 Pengaruh Perbandingan Tanah Tailing dan Kompos Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) Terhadap Pertumbuhan Semai Cempaka (Michelia champaca L.) Di bimbing oleh Hj. Wardah. Kompos merupakan pupuk organik yang diperoleh dari hasil pelapukan bahan-bahan tanaman atau limbah organik seperti jerami, sekam, dedaunan, rerumputan, pengolahan pabrik, dan sampah organik hasil perlakuan manusia (rumah tangga). Revegetasi menjadi kegiatan yang wajib dilakukan pada lahan bekas penambangan, namun seringkali upaya revegetasi menghadapi kendala yang cukup berat. Oleh karena itu digunakan pupuk organik seperti Kompos Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) sebagai penambah unsur hara untuk meningkatkan pertumbuhan Semai Cempaka (Michelia champaca L.) dan memperbaiki sifat fisik biologis dan kimia tanah tailing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai takaran kompos daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) pada media tanah bekas tambang emas terhadap pertumbuhan semai Cempaka (Michelia champaca L.). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan September sampai dengan Desember 2021 berlokasi di Persemaian Permanen BPDASHL Palu-Poso, yang terletak di Kampus Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan yaitu : K0 = Tanah Tailing (Tampa Kompos Lamtoro) ; K1 = Tanah Tailing + Kompos daun Lamtoro = 1 : 0,25 ; K2 = Tanah Tailing + Kompos daun Lamtoro = 1 : 0,50 ; K3 = Tanah Tailing + Kompos daun Lamtoro = 1 : 0,75. Parameter yang diamati adalah pertambahan tinggi, pertambahan jumlah daun, pertambahan diameter dan kekokohan semai. Analisis data dengan menggunakan analisis varians (Uji-F), jika berpengaruh nyata dilanjut dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tanah tailing dan kompos daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi, jumlah daun, kekokohan dan diameter semai. Pertambahan tinggi rata-rata tertinggi pada K1 (2,25 cm) menyusul K0 (1,55 cm), K2 (0,76 cm) dan yang terendah K3 (0, 52 cm) Pertambahan rata-rata jumlah daun, tertinggi K1 (3,3 helai), K0 (2,1 helai), K3 (1,5 helai) dan terendah K2 (1,4 helai). Pertambahan diameter Rata-rata terbesar pada perlakuan (K3) sebesar 0,27 mm berbeda nyata dengan perlakuan (K2) sebesar 0,20 mm, dan perlakuan (K1) sebesar 0,16 mm. dan perlakuan terendah tanah kontrol (K0) sebesar 0,08 mm. Kekokohan semai berbeda nyata hasilnya dari nilai Rata-rata tertinggi K1 yaitu (2,83) berbedah nyata nilainya dengan K0 yaitu (2,60) diikuti dengan K2 (2,44) dan K3 (2,05). |