JudulPERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DALAM KEGIATAN FOREST PROGRAMME III DI DESA BALUASE KECAMATAN DOLO SELATAN |
Nama: PUTRI INTAN KHUZAIMA |
Tahun: 2020 |
Abstrak Lore Lindu merupakan salah satu Taman Nasional di Provinsi Sulawesi Tengah, yang mendapatkan perhatian cukup besar dari berbagai pihak, baik di dalam maupun di Luar Negeri. Hal ini berdampak positif terhadap dukungan penggelolaannya, baik dari sisi dukungan manajemen dan finansial. Salah satu project bantuan Internasional yang dimaksud adalah forest programme III (FP III), yang merupakan sebuah proyek di bawah Kementrian LHK dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Ekonomi dan Pengembangan Kerjasama pemerintah Federal Jerman (BMZ) melalui Kreditanstalt fur Wiederaufbaul Entwicklungsbank (KfW). Terkait dengan keberhasilan program Rehabilitasi hutan dan lahan, program ini difokuskan pada kegiatan Rehabilitasi hutan dan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat dan hambatan tentang pelaksanaan program Rehabilitasi Hutan dan Lahan oleh FP III (Forest Programme III). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, dijelaskan secara deskriptif dengan penskalaan 1-3-5 (skala likert). Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Pertimbangannya adalah bahwa sampel/responden tersebut mengetahui dan paham mengenai kegiatan Rehabilitasi Hutan dan lahan di Desa Baluase. Wawancara dilakukan kepada 30 orang responden yang terdiri atas 2 orang dari pihak FP III, 2 orang dari pihak BPDASHL, 2 orang dari aparat desa, 10 orang dari masyarakat Desa Baluase, dan 14 orang dari Kelompok Tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 18 orang (69,2%) dari 26 responden memiliki pemahaman yang tinggi terhadap kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dannn 26 orang responden (100%) menyetujui adanya kegiatan. Meskipun demikian pemahaman masyarakat masih dibatasi pada penilaian dia yang masih sangat minim terhadap program tersebut. Hambatan utama program ini menurut pandangan masyarakat adalah terkait dengan masalah bibit sama cuaca yang setiap harinya tidak menentu. |