JudulKARAKTERISTIK PETANI DALAM MENGELOLA HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA |
Nama: RUDI HIDAYAT |
Tahun: 2023 |
Abstrak Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat yang masih memiliki nilai-nilai dan kultur tradisional. Sejak jaman dahulu, mereka tidak hanya melihat hutan sebagai sumber daya potensial saja, melainkan memang merupakan sumber pangan, obat-obatan, energi, sandang, lingkungan dan sekaligus tempat tinggal mereka. Hutan kemasyarakatan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan sumber daya hutan secara optimal, adil dan berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi hutan dan lingkungan hidup. Sebagian besar masyarakat sekitar hutan mengelola berbagai jenis tanaman dihutan untuk pemenuhan kelangsungan hidup diantaranya tanaman Rotan, nyatoh, kemiri,dan cengkeh. Keberhasilan petani dalam mengelola erat kaitannya dengan kompetensi yang dimiliki untuk meningkatkan produksi. Kompetensi tercermin dari karakter diri petani, baik secara sosial dan ekonomi. Tujuan Dari Penelitian ini untuk mengetahui Karakteristik petani dalam mengelola Hutan Kemasyarakatan. Penelitian ini di laksanakan di Desa Labuan Toposo selama 2 (dua) bulan dari bulan november sampai desember 2021 dengan cara sengaja (Purposive sampling) jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri atas data perimer dan sekunder dengan jumlah responden yang diwawancarai sebanyak 30 KK. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis sesuai dengan jenis data dan tujuan. Penyajian data yang digunakan pada statistik deskriptif kualitatif adalah penyajian data melalui tabel dan perhitungan persentase. Karakteristik petani dalam mengelola HKm di Desa Labuan Toposo di dominasi oleh petani yang mengelola hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti rotan, kemiri, cengkeh dan sebagian besar di kelola oleh kelompok petani yang masih berusia produktif, Pengelola HKm masih membutuhkan pemberdayaan masyarakat untuk menambah keterampilan dalam mengelola hasil hutan bukan kayu (HHBK) secara efektif dan berkelanjutan |