JudulBIOMASSA SERESAH PADA HUTAN SEKUNDER DAN TEGAKAN KEMIRI (Aleurites Moluccana Wild.) DI DESA UWEMANJE KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH |
Nama: ABDUL GAFUR |
Tahun: 2020 |
Abstrak RINGKASAN ABDUL GAFUR – L 131 15 386, Biomassa Seresah Pada Hutan Sekunder Dan Tegakan Kemiri (Aleurites moluccana Wild.) Di Desa Uwemanje Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Dibimbing Oleh Yusran. Potensi lahan untuk potensi biomassa tergantung pada jenis vegetasi yang ada pada tempat tersebut dan cara pengelolaan dari lahan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan biomassa seresah yang ada pada dua lahan yang berbeda, sehingga dilakukan penelitian mengenai biomassa biomassa seresah pada hutan sekunder dan pada tegakan kemiri (Aleurites moluccana Wild.) di Desa Uwemanje, kecematan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2019 didua jenis lahan yang bebeda yaitu pada hutan sekunder dan tegakan kemiri (Aleurites moluccana Wild.) di Desa Uwemanje, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Penelitian ini di mulai dengan survei lokasi. Kemudian pengambilan sampel seresah dengan cara membuat plot berukuran 5 m x 15 m sebagai plot utama, 5 m x 5 sebagai sub plot kedua dan 0,5 m x 0,5 m sebagai sub plot yang digunakan untuk mengambil sampel seresah. Parameter pengamatan adalah biomassa seresah pada hutan sekunder dan tegakan kemiri (Aleurites moluccana Wild.). Hasil pengamatan biomassa yang ada pada hutan sekunder Desa Uwemanje biomassa seresah kasar sebesar 4,57 ton/ha dan biomassa seresah halus pada Hutan Sekunder sebesar 1,17 ton/ha, Biomassa pada lahan tegakan kemiri seresah kasar sebesar 3,75 ton/ha, dan biomassa seresah halus sebesar 1,40 ton/ha. Biomassa Kasar pada lahan hutan sekunder lebih tinggi dibandingkan biomassa Kasar pada tegakan kemiri (Aleurites moluccana Wild.) dan biomassa halus pada tegakan kemiri (Aleurites moluccana Wild.) lebih tinggi dibandingkan biomassa halus pada lahan hutan sekunder |