JudulPENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI NYATOH (Palaquium Sp.) |
Nama: SELVERINA KALEB |
Tahun: 2019 |
Abstrak Tambang emas merupakan salah satu contoh dari sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui. Dampak kegiatan pengoperasian tambang pada akhirnya akan mempengaruhi kesuburan tanah sebagai media pertumbuhan tanaman, mengakibatkan merosotnya kesuburan tanah yang disebabkan karena terkupasnya lapisan tanah oleh kegiatan penambangan. Penambahan pupuk organik cair pada tanah pasca penambangan emas diharapkan dapat memperbaiki struktur tanah. Pemberian perlakuan tersebut diuji cobakan pada semai Nyatoh (Palaquium sp.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan semai Nyatoh (Palaquium sp.). Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi penelitian lainnya mengenai pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan semai Nyatoh (Palaquium sp.), atau penelitian yang terkait dengan penggunaan pupuk organik cair. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 12 Februari sampai dengan 12 April 2019, bertempat di Persemaian Permanen BPDAS Palu Poso, yang terletak di areal kampus Universitas Tadulako. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas empat taraf perlakuan konsentrasi pupuk organik cair yaitu: K0 = tanpa perlakuan (kontrol), K1 = 10 ml pupuk organik cair + 1 liter aquades, K2 = 15 ml pupuk organik cair + 1 liter aquades, K3 = 20 ml pupuk organik cair + 1 liter aquades. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair berpengaruh nyata pada semua parameter pengamatan yaitu pertambahan tinggi, diameter, jumlah daun, berat basah pucuk, berat basah akar, berat kering pucuk dan berat kering akar. Hasil rata-rata pertambahan tinggi semai dari yang tertinggi hingga terendah yaitu K3 = 6,37 cm, K2 = 5,40 cm, K1 = 4,21 cm, K0 = 3,00 cm. Hasil rata-rata pertambahan diameter semai dari yang tertinggi hingga terendah yaitu K3 = 1,24 mm, K2 = 0,74 mm, K1 = 0,47 mm, K0 = 0,27 mm. Hasil rata-rata pertambahan jumlah daun semai dari yang tertinggi hingga terendah yaitu K3 = 6,42 helai, K2 = 4,42 helai, K1 = 3,43 helai, K0 = 1,43 helai. Hasil rata-rata berat basah pucuk dari yang tertinggi hingga terendah yaitu K3 = 6,57 g, K2 = 5,28 g, K1 = 4,60 g, K0 = 3,76 g. Hasil rata-rata berat basah akar dari yang tertinggi hingga terendah yaitu K3 = 2,37 g, K2 = 1,73 g, K1 = 1,46 g, K0 = 1,22 g. Hasil rata-rata berat kering pucuk dari yang tertinggi hingga terendah yaitu K3 = 2,61 g, K2 = 2,21 g, K1 = 1,88 g, K0 = 1,56 g. Hasil rata-rata berat kering akar dari yang tertinggi sampai terendah yaitu K3 = 0,85 g, K2 = 0,76 g, K1 = 0,54 g, K0 = 0,43 g. |