JudulKEANEKARAGAMAN MAKROFAUNA TANAH PADA TEGAKAN JATI (Tectona Grandis L.f) DI DESA NUPABOMBA KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA PROVINSI SULAWESI TENGAH |
Nama: DECYARAN CHRISTY ANDREWSAPUTRA |
Tahun: 2021 |
Abstrak Makrofauna tanah merupakan bagian dari keanekaragaman tanah yang berperan penting dalam perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah melalui proses imobilisasi dan humifikasi. Dalam dekomposisi bahan organik, makrofauna tanah lebih banyak berperan dalam proses fragmentasi serta memberikan fasilitas lingkungan (mikrohabitat) yang lebih baik bagi proses dekomposisi lebih lanjut yang dilakukan oleh kelompok mesofauna dan mikrofauna tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekragaman makrofauna tanah pada tegakan jati di Desa Nupabomba, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2020. Pengambilan makrofauna tanah dilakukan pada puncak dan lembah pada tegakan jati, dan identifikasi makrofauna tanah dilakukan di laboratorium hama dan penyakit tanaman Fakultas Pertanian. Penelitian ini dimulai dari survey lapangan, penentuan titik pengambilan sampel dan identifikasi makrofauna. Penangkapan sampel makrofauna tanah dengan menggunakan kantung seresah (litter bag) terbuat dari kain nilon berukuran 20cm x 20cm dgn ukuran lubang 2 mm x 2 mm. Seresah yang dimasukan adalah seresah campuran, namun didominasi oleh dedaunan. Kemudian litterbag di tempatkan secara sistematik pada bagian puncak dan lembah masing-masing 12 litter bag, lembah 12 kantung dan puncak 12 kantung, dengan jarak + 5 m antar titik. Titik peletakan kantung seresah terlebih dahulu dibersihkan untuk menjamin bahwa seresah yang terdapat di dalamnya dapat kontak langsung dengan permukaan tanah. Monitoring dilakukan setiap minggu dengan mengambil 1 litterbag di masing-masing puncak dan lembah. Penangkapan makrofauna dilakukan dengan teknik hand shorting, dimana litter bag diletakan pada kardus untuk memisahkan seresah dan makrofauna tanah yang ada di dalamnya, kemudian dilakukan penangkapan makrofuna dengan menggunakan kuas kecil dan pinset, lalu makrofauna tersebut dimasukan dan diawetkan di dalam appendorf dengan menggunakan alkohol 70%. Serta analisis data menggunakan indeks Keanekaragaman. Parameter yang diamati adalah jenis makrofauna, Indeks keanekaragaman dan Indeks similaritas. Hasil penelitian menunjukan bahwa Jumlah spesies pada bagian lembah lebih tinggi yaitu 22 spesies, (97 ekor) sedangkan pada bagian puncak yaitu 20 spesies, (68 ekor). Nilai indeks keanekaragaman jenis makrofauna tanah yang tinggi pada puncak yaitu 2.72, sedangkan pada lembah hanya 2.70. Nilai indeks similaritas atau kesamaan jenis makrofauna tanah pada lembah dan puncak adalah 90,47%, maka menunjukan antara lembah dan puncak di tegakan jati tergolong sama, dimana nilai indeks similaritas > 50 %. |