Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPENGARUH PENAMBAHAN KOMPOS BONGGOL PISANG KEPOK (Musa Acuminata Colla) PADA MEDIA TUMBUH PERTUMBUHAN SEMAI NYATOH (Palaquium Obtusifolium Burck)
Nama: NURUL FARADILLA
Tahun: 2019
Abstrak
NURUL FARADILLA – L 131 15 122, Pengaruh Penambahan Kompos Bonggol Pisang Kepok (Musa acuminate Colla) Pada Media Tumbuh Pertumbuhan Semai Nyatoh (Palaquium obtusifolium Burck), dibimbing oleh Dr. Ir. H. Husain Umar, MP. Limbah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu aktivitas manusia atau proses alam yang tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi dan berdampak negative padalingkungan. Salah satunya adalah limbah dari perkebunan pisang. Tanaman pisang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, buahnya dapat dimakan langsung atau di olah terlebih dahulu. Selain buahnya, bunga pisang (dikenal sebagai jantung pisang) dapat digunakan untuk sayur, manisan, acar, maupun lalapan. Daunnya lazim digunakan untuk pembungkus makanan, yang dapat memberikan rasa harum khas pada nasi yang dibungkus dalam keadaan panas. Media tumbuh yang digunakan yaitu bagian tanah subsoil yang miskin akan unsur hara sehingga dengan adanya penambahan kompos akan meningkatkan unsur hara tanah dan membantu pertumbuhan semai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompos bonggol pisang kapok (Musa acuminate Colla) pada media tumbuh terhadap pertumbuhan semai Nyatoh (Palaquium obtisifolium Burck). Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan April 2019, bertempat di Persemaian Permanen BPDAS Palu Poso, yang terletak di areal kampus Universitas Tadulako. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas lima taraf perlakuan dosis Kompos bonggol pisang kepok yaitu: K0 = kontrol, K1(3.000 g tanah : 1000 g Kompos bonggol pisang kepok), K2 (2.700 g tanah : 1.250 g Kompos bonggol pisang kepok), K3 (2.500 g tanah : 1.500 g Kompos bonggol pisang kepok), K4 (2.250 g tanah : 1.750 g Kompos bonggol pisang kepok). Dari lima taraf perlakuan tersebut masing-masing diulang sebanyak tujuh kali, sehingga total unit semai yang dibutuhkan adalah 5x 7 = 35 (tigapuluh lima) unit semai.Parameter yang diamati pertambahan tinggi semai, pertambahan diameter semai, pertambahan jumlah helai daun, berat basah, berat kering, dan indeks mutu bibit. Analisis sidik ragam digunakan untuk mengetahui jika perlakuan berpengaruh nyata terhadap salah satu parameter pengamatan, sehingga dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos bonggol pisang kapok berpengaruh nyata pada semua parameter pengamatan yaitu pertambahan tinggi, diameter, jumlah daun, berat basah pucuk, berat basah akar, berat kering pucuk dan berat kering akar. Perlakuan K3 (2.500 g tanah : 1.500 g Kompos bonggol pisang kepok) memberikan pengaruh yang paling baik yang ditunjukan oleh tinggi semai nyatoh yang lebih besar yaitu 6,40 cm, diameter 0,90 mm, pertambahan jumlah daun 6,14 helai, berat basah pucuk 5,79 g, berat basah akar 3,67 g, berat kering pucuk 5,74 g, berat kering akar 3,62 g dan indeks mutu bibit 0,53 g dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up