Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulORGANOGENESIS KAYU PUTIH (Malaleuca Cajuputi) PADA PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI BAP (Benzil Amino Purine) - NAA (Naphtalene Acetic Acid) SECARA IN VITRO
Nama: RAHMADANI
Tahun: 2019
Abstrak
Pengembangan kayu putih (Melaleuca cajuputi) saat ini sangat penting dalam industri minyak atsiri, industri farmasi dan berbagai produk kesehatan di Indonesia. Perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan metode in vitro dapat dugunakan untuk menghasilakan bibit unggul tanaman kayu putih yang memiliki kadar 1,8 cineole dan rendemen tinggi. Hormon yang sering digunakan dalam kultur jaringan adalah auksin dan sitokinin yang dapat digunakan secara tuggal maupun kombinasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian BAP (Benzil Amino Purine) - NAA (Naphtalene Acetic Acid) terhadap eksplan biji kayu putih secara in vitro untuk menemukan kombinasi yang baik yang dapat digunakan pada eksplan kayu putih. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan UPT. Perbenihan Tanaman dan Hortikultura Sidera dari bulan Februari sampai Juni 2019. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu : D0 = MS (tanpa pemberian NAA dan BAP), D1 = MS + 1,0 ppm BAP + 0,1 ppm NAA, D2 = MS + 1,5 ppm BAP + 0,2 ppm NAA, D3 = MS + 2.0 ppm BAP + 0,3 ppm NAA. Maing-masing percobaan diulang 6 kali maka terdapat 24 unit percobaan. Parameter yang diamati adalah saat muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun dan jumlah akar. Data dianalisis secara kuantitatif menggunakan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media perlakuan yang dicobakan berpengaruh nyata terdapat waktu muncul tunas dan jumlah daun tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap pembentukan jumlah tunas dan jumlah akar. Media terbaik terdapat pada perlakuan D2 dengan konsentrasi MS + 1,5 ppm BAP + 0,2 ppm NAA mampu menginduksi pertumbuhan tunas tercepat yaitu 3,67 Hari Setelah Tanam dan jumlah daun terbanyak yaitu 6,33 helai daun. sedangkan pada jumlah tunas terbanyak yaitu 1,33 tunas. Namun pada akhir pengamatan tidak menunjukan adanya akar yang terbentuk dari semua perlakuan selama 60 Hari Setelah Tanam.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up