JudulPENDUGAAN POTENSI BIOMASSA ATAS PERMUKAAN TANAH EKOSISTEM MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DI DESA LOKODIDI KECAMATAN GADUNG KABUPATEN BUOL |
Nama: ADE ADANG SURYANA |
Tahun: 2019 |
Abstrak ADE ADANG SURYANA – L 131 15 054. Pendugaan Potensi Biomassa Atas Permukaan Tanah Ekosistem Mangrove Menggunakan Citra Landsat 8 Di Desa Lokodidi Kecamatan Gadung Kabupaten Buol. Dibimbing oleh Dr. Hasriani Muis, S.Hut., M.Si Ekosistem hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem yang memiliki produktivitas tinggi dibandingkan ekosistem lain dengan dekomposisi bahan organik yang tinggi, Biomassa sebagai jumlah total bahan organik di atas permukaan tanah pada pohon yang dinyatakan dalam berat kering tanur ton per unit area. Komponen biomassa tersimpan di atas permukaan tanah terdiri dari tanaman hidup (batang, cabang , daun, liana, epifit, dan tumbuhan bawah) dan tanaman mati (pohon tumbang, pohon mati berdiri, daun, cabang, ranting, bunga dan buah yang gugur, serta sisa pembakaran (Hairiah dkk, 2005). Informasi potensi biomassa dapat diketahui melalui pendekatan kegiatan survey lapang secara langsung atau terestris, metode ini menghasilkan hasil Penduga yang cukup akurat, akan tetapi metode ini memerlukan waktu lama dan biaya yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Mei sampai bulan Juli 2019 di Kawasan Hutan Mangrove, Desa Lokodidi, Kecematan Gadung, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Metode yang di gunakan pada penelitian ini yaitu metode purpose sampling, persamaan alometrik berdasarkan jenis mangrove, Plot, NDVI pada Citra Landsat 8 untuk memperolah data indeks kerapatan vegetasi pada ekosistem mangrove di desa lokodidi dan persamaan regresi untuk mengetahui pengaruh NDVI dan biomassa dalam menduga biomassa. Berdasarkan nilai pendugaan biomassa pada plot pengamtan hasil yang memiliki nilai terbesar terdapat pada plot 2 sebesar 319,255 ton/ha, nilai terkecil terdapat pada plot 7 sebesar 30.80 ton/ha. Berdasarkan uji asumsi, untuk memenuhi persamaan regresi yang dilakukan, persamaan regresi yang diperoleh nilai sig 0,904 > 0,05 maka hubungan antar variabel berada kategori lemah. Dapat dilihat nilai R Square (koefisien determinasi) yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat, karena nilai koefisien determinasi 18,17?pat dikatakan bahwa variabel bebas X memiliki pengaruh kontribusi sebesar 18,17% terhadap variabel terikat Y dan 81,83% dipengaruhi oleh faktor lain. model pendugaan nilai biomassa pada vegetasi mangrove di Ekosistem mangrove di desa Lokodidi kecamatan Buol persamaan regresi yang diperoleh memenuhi semua uji yang dilakukan. |