JudulPOTENSI WISATA ALAM KAWASAN AIR TERJUN TOMPA IKA DI DESA SAKITA KECAMATAN BUNGKU TENGAH KABUPATEN MOROWALI |
Nama: HASMIDA |
Tahun: 2020 |
Abstrak HASMIDA – L 131 15 016. Potensi Wisata Alam Air Terjun Tompa Ika di Desa Sakita Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali. Dibimbing Oleh Arief Sudhartono. Setiap tempat wisata alam memiliki keunikan masing-masing salah satu daerah potensi wisata alam adalah wisata alam Air Terjun Tompa Ika. Wisata alam ini dapat dikembangkan sehingga masyarakat dapat memanfaatkan untuk kepentingan wisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan potensi wisata alam air terjun Tompa Ika dan menganalisis kelayakan potensinya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Potensi Wisata Alam Air Terjun Tompa Ika di Desa Sakita. Penelitian dilakukan selama dua bulan yaitu bulan juni dan juli 2019. Penelitian ini bertempat di Objek Wisata Air Terjun Tompa Ika di Desa Sakita Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Merupakan salah satu jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Metode penelitian ini mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dilapangan. Metode analisis yang digunakan Analisis Daerah Operasi Daya Tarik Wisata Alam (ODO-ODTWA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi wisata alam yang ada di Desa Sakita gejala alam yang berupa Air Terjun. Aksebilitas menuju kawasan ini memiliki kondisi jalan kurang baik atau belum layak, karena masih memiliki kondisi jalan berbatu. Indeks kelayakan dari masing-masing kriteria yaitu jumlah kriteria terdapat 1 kriteria yang mencapai tingkat kelayakan 100%, kriteria sarana dan prasarana penunjang dengan tingkat kelayakan 100% termasuk kategori layak, kriteria daya tarik adalah 83,3% termasuk kategori layak , kriteria aksebilitas adalah 91,66 % termasuk kategori layak, dan kriteria akomodasi adalah 33,3 % termasuk kategori belum layak. Diperoleh nilai rata-rata 79,88 dan termasuk dalam kategori layak untuk dikembangkan menjadi objek pariwisata. |