Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPENGARUH JENIS BAHAN ORGANIK DAN AZOTOBACTER SP TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI JATI (TECTONA GRANDIS LINN F)
Nama: SYARIFUDDIN
Tahun: 2019
Abstrak
Penggunaan pupuk anorganik dinilai mempercepat pertumbuhan tanaman, akan tetapi dalam jangka panjang dapat menyebabkan keseimbangan hara terganggu dan produktivitas menurun, untuk itu penggunaan pupuk hayati Azotobacter dapat menjadi solusi karena merupakan bakteri Non-simbiosis yang dapat memfiksasi N di udara, selain itu Azotobacter mampu menghasilkan hormon tumbuh seperti auksin, giberelin, dan sitokinin pada tanaman. Bakteri Azotobacter merupakan bakteri yang biasanya tumbuh sebagai organisme heterotrof. Pemberian bahan organik dipercaya dapat meningkatkan ketersedian unsur hara dalam tanah serta memperbaiki dan meningkatkan aktivitas biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis bahan organik dan konsentrasi Azotobacter sp terhadap pertumbuhan tanaman Jati (Tectona grandis Linn. F). Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2019, yang berlokasi di Areal Persemaian Sementara Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial dengan dua faktor yang terdiri dari faktor pertama jenis bahan organik, tanpa bahan organik (B0), jerami (B1), kotoran kambing (B2), dan kulit kakao (B3), faktor kedua, perlakuan konsentrasi Azotobacter sp 0 ml+10 liter air (M0), 50ml+10 liter air (M1), 100ml+10 liter air (M2), 150ml+10 liter air M3, dan 200ml+10 liter air (M4). Rancangan penelitian di peroleh 20 kombinasi perlakuan yang akan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali dengan jumlah semai sebanyak 60 semai. Analisis hasil penelitian menggunakan analisis sidik ragam. Bila terdapat hasil sidik ragam berpengaruh nyata minimal pada taraf 5% atau 1% pengujian akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Parameter yang diamati ada tiga yaitu pertambahan tinggi, pertambahan jumlah daun dan pertambahan diameter. Hasil penelitian menunjukan pemberian kulit kakao (B3) memiliki ratarata pertambahan tinggi 12,52 cm dan pertambahan jumlah daun 8,07 helai, berbeda nyata dengan perlakuan tanpa bahan organik (B0). Pemberian konsentrasi bakteri Azotobakter sp 200ml+10 liter air (M4) memiliki rata-rata pertambahan tinggi 13,62 cm dan pertambahan jumlah daun 7,92 helai berbeda nyata dengan perlakuan bakteri Azotobacter sp 0ml+10 liter air (M0). Interaksi antara perlakuan pemberian bahan organik kulit kakao dan konsentrasi bakteri Azotobakter sp 200ml+10 liter air (B3M4) memberikan pertambahan yang paling tinggi rata-rata pada tinggi 16,23 cm, jumlah daun 9,33 helai, dan diameter 0,43 cm berbeda nyata dengan perlakuan tanpa bahan organik dan konsentrasi bakteri Azotobakter sp 0ml+10 liter air (B0M0).

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up