JudulIDENTIFIKASI POTENSI WISATA ALAM SALENA BERDASARKAN BENTANG LAHAN (Studi Kasus Bukit Salena Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi Kota Palu) |
Nama: ABD. RAHMAN |
Tahun: 2019 |
Abstrak RINGKASAN ABD. RAHMAN – L13114297, Identifikasi Potensi Wisata Alam Salena Berdasarkan Bentang Lahan, dibimbing oleh Akhbar Bukit Salena merupakan kawasan hutan lindung yang berada di wilayah KPHP unit VI (Banawa Lalundu) Kelurahan Buluri Kota Palu. Kawasan Bukit Salena memiliki potensi bentang lahan (Lansdcape) berupa pemandangan indah, yang menjurus langsung ke Teluk Palu, keanekaragaman flora fauna, tempat olahraga dirgantara paralayang dan juga dimanfaatkan oleh para generasi milenal sebagai tempat kegiatan trail dan perkemahan yang dapat dikembangkan sebagai lokasi ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi wisata alam salena berdasarkan bentang lahan (landscape) yang dapat menghasilkan daya tarik wisatawan dan yang dapat dikembangkan sebagai objek ekowisata di Dusun Salena Kelurahan Buluri Kecamatan Ulujadi Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan April sampai dengan Juni 2019, di kawasan Wisata Alam Bukit Salena Kelurahan Buluri Kecamatan Palu Barat Kota Palu. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan interpretasi bentang lahan (Landscape) berdasarkan citra landsat 8 serta kelerengan berdasarkan citra SRTM, menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil analisis bentang lahan (Landscape) yang dilakukan, parameter morfometri yang tergambarkan dari citra SRTM adalah kelerangan. Kelerengan di Salena Kelurahan Buluri terbagi dalam 5 kelas lereng. Secara rinci kelas lereng tersebut dibagi menjadi topografi datar atau hampir datar (0-8%), bergelombang lemah/landai (8-15%), bergelombang sedang/agak curam (15-25%), pegunungan curam (25-45%), pegunungan sangat curam (>45%). Analisis Aksesbilitas di wisata alam bukit salena dikategorikan menjadi tiga kriteria penilaian dengan skoring yaitu waktu tempuh, lokasi objek wisata dan kondisi jalan. Dari hasil penelitian, indikator aksesibilitas pada Wisata Bukit Salena mendapat skor 90 yaitu mudah. indikator aksesibilitas untuk jarak dari jalan raya menuju Wisata Bukit Salena sejauh ?1 km. Namun dengan jarak yang sangat dekat dengan jalan raya, Wisata Bukit Salena belum menjadi objek wisata yang ramai. Analisis Daya Tarik wisata alam di bukit salena dikategorikan menjadi tujuh kriteria penilain yaitu Bentang lahan, vegetasi, warna, pemandangan, air, kelangkaan dan modifikasi struktural dengan hasil skoring yaitu 120 yaitu sedang. kualitas pemandangan deng skor (3). Sedangkan parameter lainnya seperti vegetasi, warna dan air memberikan nilai skor (1-3) karena hanya ada 1-2 jenis vegetasi yang dominan. Terdapat berbagai jenis warna, ada pertentangan warna dari tanah, batu dan vegetasi tetapi bukan unsur keindahan yang dominan, serta aliran air sepanjang tahun, tetapi tidak dominan dalam landskap. Unsur kelangkaan dengan nilai skor (1) menarik dalam penampilannya, tapi cukup umum di wilayah sekitarnya. Adapun modifikasi struktural dengan nilai skor (1) yaitu modifikasi dengan menambahkan sedikit atau tidak ada variasi elemen visual ke area ini, dan tidak menjadi elemen pengganggu. |