Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPERUBAHAN POLA PENGELOLAAN HUTAN OLEH MASYARAKAT DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA
Nama: MOH.FAISAL
Tahun: 2021
Abstrak
ABSTRAK Moh. Faisal – L13114247. Perubahan Pola Pengelolaan Hutan Oleh Masyarakat Desa Jono Oge Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan. Pembimbing Andi Sari Alam. Hutan di Desa Jono Oge merupakan hutan yang memiliki tanah yang tandus, sebagian lahan pengelolaannya telah berubah dari satu jenis tumbuhan berubah menjadi berbagai jenis tanaman yang dapat dihasilkan oleh kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini bagaimana pola perubahan pengelolaan hutan oleh masyarakat? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pola pengelolaan hutan oleh masyarakat dalam pembukaan perkebunan di Desa Jono Oge Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan tehnik wawancara kepada 25 responden terdiri dari Kepala Desa, Aparat Desa, Tokoh Masyarakat dan anggota kelomppok tani(masyarakat) pengambilan responden ini berdasarkan pertimbangan bahwa mengetahui dan terlibat lansung dalam pengelolaan hutan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian maka pola pengelolaan hutan yang dilakukan di Desa Jono Oge dengan melibatkan masyarakat yang membentuk kelompok tani, membawa perubahan perubahan pada aspek kehidupan masyarakat desa. Aspek yang dimaksud adalah aspek fisik dan non fisik. Untuk aspek fisik terkait dengan ekologi hutan, sedangkan aspek non fisik yaitu aspek sosial, ekonomi dan budaya. dalam kelompok tani yang telah dibentuk. Aspek fisik (ekologi hutan) pengelolaan hutan yang dilakukan oleh kelompok tani baik dari sarana dan prasarana penataan area tanam, penanaman, pemeliharaan sampai pengawasan dengan sistem sendiri-sendiri dan tanpa pemantauan dari pemerintah. Masyarakat menganggap bahwa menanam lahan dengan tanaman berkayu-kayuan akan lebih mempunyai harapan untuk menopang kehidupan dan mempunyai penyimpanan kehidupan rakyat tersebut. Kegiatan pengelolahan hutan ini dimulai dengan kegiatan pembuatan sarana dan prasarana, penataan tanaman, penanaman, pemeliharaan dan pengawasan. Aspek non fisik (sosial); perubahan terjadi yaitu terbentuknya sebuah lembaga, adanya interaksi sosial, jarak sosial, jaringan sosial dan partisipasi masyrakat desa meningkat. Aspek (ekonomi); terjadi peningkatan pendapatan pada masyrakat. Aspek (budaya); dari pengelolaan hutan yang secara tradisional berubah menjadi pengelolaan secara modern. Kata Kunci: Perubahan, Pengelolaan Hutan, masyarakat.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up