JudulPenilaian Kualitas Lingkungan Taman Hutan Kota Palu Dengan Indikator Burung |
Nama: FAKHRUNNISA Z.KANDUPI |
Tahun: 2020 |
Abstrak FAKHRUNNISA Z. KANDUPI, - L 131 14 225, Penilaian Kualitas Lingkungan Taman Hutan Kota Palu Dengan Indikator Burung, dibimbing oleh Sri Ningsih Mallombasang. Pertambahan penduduk yang pesat memberikan implikasi pada tekanan terhadap pemanfaatan lahan. Menurunnya kualitas dan kuantitas ruang terbuka publik yang telah mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan. Untuk memperbaiki hal tersebut yaitu dengan melakukan penataan ruang terbuka hijau. Hutan kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau (RTH). Fungsi hutan kota adalah untuk memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan estetika, meresapkan air, menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota, serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati. Semakin baik kondisi lingkungan dari suatu hutan kota, maka semakin baik pula fungsi dari hutan kota tersebut. Untuk mengetahui tingkat kualitas lingkungan hutan kota, dapat dilakukan pengukuran dengan burung sebgai indikatornya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengkaji kualitas di Taman Hutan Kota Palu dengan burung sebagai indikatornya melalui komposisi jenis dan kategori guild. Pengambilan data burung di lapangan dilakukan dengan menggunakan metode titik hitung (point count). Pada metode ini pengamat berhenti di suatu titik dan menghitung burung yang terdeteksi selama selang waktu tertentu. Pengamatan dilakukan pada periode pagi pukul 05.30 WITA dan berakhir pukul 09.00 WITA. Pengamatan periode sore hari dilakukan mulai pukul 15.30 WITA sampai pukul 18.00 WITA. Untuk mengetahui tingkat kualitas lingkungan Taman Hutan Kota Palu dilakukan tahapan berikut, yaitu membuat daftar jenis burung, menentukan karakter masing-masing jenis burung, membuat tabel perhitungan dan menentukan kategori kualitas ruang terbuka hijau. Indeks kualitas ruang terbuka hijau yaitu, 20 – 39,9 kategori sangat rendah, 40 – 54,9 kategori rendah, 55 – 69,9 kategori menengah, 70 – 84,9 kategori baik dan 85 – 100 termasuk dalam kategori sangat baik (Mardiastuti et al 2014). Hasil penelitian menunjukkan, dijumpai sebanyak 20 jenis burung di Taman Hutan Kota Palu dari 17 titik pengamatan. Jenis burung tersebut tergolong ke dalam 17 famili. Dari 20 jenis burung yang ditemukan, sebanyak dua jenis diantaranya jenis endemik Sulawesi. Dari 17 famili tersebut, famili Columbidae merupakan famili dengan anggota terbanyak (3 jenis), diikuti famili Estrididae (2 jenis; 8%), sedangkan 15 famili lainnya hanya terdiri dari satu jenis. Dari hasil analisis data pada penelitian ini diketahui indeks kualitas lingkungan hutan kota Palu sebesar 54,8. Nilai tersebut tergolong dalam kategori rendah. Rendahnya kualitas lingkungan hutan kota Palu dapat diindikasikan oleh kurangnya jumlah guild serta tidak dijumpainya Elang di lokasi penelitian. Pada penelitian ini total guild yaitu sebanyak tujuh guild, kurangnya jumlah guild tersebut disebabkan oleh perubahan kondisi habitat di Taman Hutan Kota Palu. |