JudulKONDISI KIMIA TANAH PADA DUA LEVEL KETINGGIAN TEMPAT DI KAWASAN TAMAN NASIONAL LORE LINDU SULAWESI TENGAH |
Nama: M. Mus'AF AK |
Tahun: 2019 |
Abstrak Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl), dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomas dan produksi baik tanaman pangan, tanaman sayur-sayuran, tanaman holtikultura, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, dan kehutanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kimia tanah pada dua level ketinggian tempat di kawasan Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2017 sampai dengan Januari 2018. Pengambilan sampel tanah dilakukan di dua tempat yang berbeda level ketinggian di kawasan Taman Nasional Lore Lindu, yaitu pada level ketinggian 784,4 m dpl dan level ketinggian 1697 m dpl. Penelitian dimulai dari survei lapangan dan penentuan titik-titik pengambilan sampel tanah di masing-masing lokasi, pengambilan sampel tanah di masing-masing lokasi, dan analisis sampel tanah di laboratorium. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara purposive sampling. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada tanah dengan kedalaman 0-30 cm. Pada tiap lokasi diambil lima sampel tanah, kemudian dikompositkan. Data yang telah diperoleh dari laboratorium kemudian dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan cara mendeskripsikan hasil penelitian ini. Hasil penelitian tentang kondisi kimia tanah pada dua level ketinggian tempat di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu menunjukkan bahwa kondisi kimia tanah pada level ketinggian 784,4 m dpl lebih baik dibandingkan dengan level ketinggian 1697 m dpl. |