JudulANALISIS SPASIAL PERUBAHAN BENTANG LAHAN PESISIR PANTAI TELUK PALU PASCA TSUNAMI UNTUK PERENCANAAN REHABILITASI SECARA VEGETATIF |
Nama: EKA NANING MIDARTI |
Tahun: 2020 |
Abstrak RINGKASAN EKA NANING MIDARTI – L13114150, Analisis Spasial Perubahan Bentang Lahan Pesisir Pantai Teluk Palu Pasca Tsunami Untuk Perencanaan Rehabilitasi Secara Vegetatif, dibimbing oleh Akhbar dan Ida Arianingsih Teluk Palu adalah sebuah teluk yang berada di pantai Kota Palu Sulawesi, di provinsi Sulawesi Tengah. Di ujung Teluk Palu terdapat Pantai Talise yang berada di Jalan Rajamoli sampai Jalan Cut Mutia. Luas Perairan Teluk Palu dalam wilayah pengelolaan Pemerintah Kota Palu seluas 189,00 km2 pada posisi koordinat 0036’00” - 0o56’00” Lintang Selatan dan 119o45’00” - 12101’0” Bujur Timur. Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 Mw yang menguncang Kabupaten Dongala, Kabupaten Sigi dan Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat 28 september 2018 menyebabkan terjadinya tsunami yang mencapai setinggi hingga 1,5-6 meter dan mengakibatkan pesisir pantai teluk Palu menjadi rusak. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian dilakukan bermaksud untuk mengetahui luas perubahan bentang lahan setelah terjadi tsunami untuk perencanaan rehabilitasi secara vegetatif. Dalam penelitian ini akan digunakan analisis citra digital dengan metode interpretasi citra secara digital pada Citra Google Earth sebelum tsunami tahun 2017 dan Citra Google Earth setelah tsunami tahun 2018, yang masing-masing dari kedua peta tersebut dianalisis dan di overlay sehingga terbentuk peta perubahan bentang lahan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan menggunakan Citra Google Earth telah diketahui panjang garis pantai Teluk Palu setelah terjadinya tsunami yaitu 3,6 Km. Dan hasil analisis menggunatan Citra Google Earth telah diketahui luas perubahan bentang lahan akibat tsunami yaitu seluas 3,8 Ha. Dari hasil survey yang telah dilakukan langsung dilapangan telah diketahui untuk rencana rehabilitasi vegetatif di Pesisir Pantai Teluk Palu ditanami jenis tanaman seperti Ketapang, Bakau dan Cemara Laut. |