JudulANALISIS SPASIAL TINGKAT SEBARAN PERAMBAHAN KAWASAN HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO DI DESA WOMBO KALONGGO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA |
Nama: Wahyu Rizky SM |
Tahun: 2019 |
Abstrak Pertumbuhan penduduk yang tinggi telah menjadi faktor penting terhadap pemanfaatan sumber daya hutan dan lahan. Seiring dengan peningkatan pertumbuhan penduduk, pemenuhan kebutuhan hidup juga semakin meningkat, kondisi ini secara langsung maupun tidak langsung telah menjadi faktor penyebab dan faktor pemicu tekanan terhadap sumber daya hutan dan lahan. Identifikasi sebaran daerah perambahan dibutuhkan untuk merumuskan strategi penanganan maupun pencegahan perambahan, sehingga kegiatan pencegahan dan monitoring dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Sehingga kedepannya dapat dilakukan kegiatan-kegiatan pencegahan agar dapat meminimalkan kegiatan perambahan hutan secara ilegal. Hutan pendidikan merupakan sarana pendidikan yang bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan mutu. Informasi sangat penting diperlukan dalam rangka pengelolaan hutan pendidikan. Berdasarkan data dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala (2013), luas kawasan hutan di Kabupaten Donggala adalah 284.101 Ha. Namun, luasan tutupan hutan tersebut terus mengalami penurunan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh adanya aktivitas masyarakat desa di sekitar hutan khususnya di kawasan Hutan Pendidikan Universitas Tadulako. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2018 di kawasan Hutan Pendidikan Universitas Tadulako. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skoring dan tumpang susun (overlay) dengan menggunakan software ArcGis 10.0, serta metode survey lapangan untuk mendapatkan titik koordinat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kawasan Hutan Pendidikan Universitas Tadulako, diketahui bahwa sebagian besar wilayah dalam kawasan hutan pendidikan cenderung rawan terjadinya aktifitas perambahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa daerah yang masuk dalam kategori tingkat kerawanan permbahan tinggi seluas 433,08 ha atau 23,88 %, tingkat kerawanan perambahan sedang seluas 839,56 ha atau 46,30 %, dan tingkat kerawanan perambahan rendah seluas 540,59 ha atau 29,81 %. |