JudulPOTENSI DAN PERMUDAAN ALAM ROTAN DI KAWASAN HUTAN PRODUKSI TERBATAS (HPT) DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA |
Nama: MISWAR |
Tahun: 2019 |
Abstrak Hasil hutan non kayu adalah merupakan aset yang cukup potensial sebagai penghasil devisa. Salah satu jenis tumbuhan yang mempunyai prospek baik dan laris dalam dunia perdagangan adalah rotan. Saat ini, pemerintah dihadapkan pada kenyataan, bahwa rehabilitasi dengan cara penanaman rotan dihutan alam belum banyak dilakukan, sedangkan pemungutan rotan oleh masyarakat sekitar hutan semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui potensi, komposisi dan kelimpahan permudaan alam jenis rotan di kawasan tersebebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret sampai dengan bulan mei 2019. Pengambilan data lapangan dilakukan dengan cara eksplorasi, metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara sistem petak tunggal dengan sistem jalur, yang disebut juga dengan “belt transect” jalur dibuat sepanjang 1.000 m dengan ukuran lebar 10 m dan panjang 100 m. Peletakan jalur pertama dilakukan dengan sengaja (purposive) pada awal ditemukanya rotan. Jumlah jalur pengamatan sebanyak 1 jalur, jalur pengamatan terdiri 10 petak ukur, sehingga seluruh luasan petak pengamatan sebesar 1 ha. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tiga jenis rotan yaitu rotan batang (Calamus zollingeri Becc), rotan ronti (Calamus axillaris Becc) dan rotan tohiti (Calamus inops Becc. ex. Heyne). Kerapatan rata-rata berdasarkan kelas panjang batang rotan yaitu panjang batang < 3> 5 m (146 batang/ha). Potensi tertinggi jenis rotan pada seluruh tingkat permudaan di dominasi oleh rotan batang (Calamus zollingeri Becc)pada tingkat semai kemampuan untuk berkembang 93.13%, dan 122 batang/ha, pada tingkat sapihan 87.93%, dan 51 batang/ha dan pada tingkat dewasa 68.49?n 100 batang/ha. Jenis rotan pada seluruh tingkat permudaan alam didominasi oleh jenis rotan batang (Calamus zollingeri Becc) dengan Indeks Nilai Penting (INP) pada tingkat semai sebesar 184.04%, pada tingkat sapihan sebesar 178.84%, dan pada tingkat dewasa sebesar 151.826484%. Jenis rotan ronti (Calamus axillaris Becc) pada tingkat semai memiliki Indeks Nilai Penting (INP) sebesar 15.96%, pada tingkat sapihan sebesar 21.16?n pada tingkat dewasa sebesar 39.16%. Sedangkan jenis rotan yang memiki Indeks Nilai Penting (INP) terendah pada semua kelas permudaan alam yaitu rotan tohiti (Calamus inops Becc. ex. Heyne) dengan Indeks Nilai Penting (INP) pada tingkat semai dan sapihan tidak ada dan pada tingkat dewasa dengan Indeks Nilai Penting (INP) sebesar 9.02%. |