Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulKOMPOSISI JENIS PAKAN BABIRUSA (Babyrousa Babyrussa) DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM BANCEA KECAMATAN PAMONA SELATAN KABUPATEN POSO
Nama: DURSIAN SAMBOLANGI
Tahun: 2019
Abstrak
DURSIAN SAMBOLANGI – L 131 12 199, Komposisi Jenis Pakan Babirusa (Babyrousa babyrussa) Di Kawasan Taman Wisata Alam Bancea Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso, dibimbing oleh Herman Harjanto dan I Nengah Korja Babirusa merupakan hewan sejenis babi yang memiliki keunikan pada gigi taring yang melengkung ke atas dan bawah sangat panjang. Taring gigi yang mencuat ke atas dapat menyentuh muka moncong babirusa. Belum ada keterangan yang jelas fungsi taring gigi ini. Sebagian peneliti mempercayai fungsi taring ini untuk berkelahi, sebagian lainnya berpendapat sebagai penarik betina di musim kawin. Populasi Babirusa di alam kini semakin lama semakin menurun, hal ini diduga diakibatkan oleh adanya aktivitas manusia perambahan hutan, perladangan berpindah, serta pemburuan terhadap satwa liar, hutan sangat berperan penting terhadap kehidupan Babirusa di hutanlah tempatnya mencari makan, bermain dan melakukan semua aktifitasnya.Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai bulan Februari sampai denga bulan April. Lokasi penelitian ini bertempat di Kawasan Taman Wisata Alam Bancea Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Komposisi Jenis Pakan Babirusa (Babyrousa babyrussa) Di Kawasan Taman Wisata Alam Bancea Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso. Penelitian ini menggunakan metode Survey. Pengamatan difokuskan pada komponen vegetasi (biotik), yaitu vegetasi tingkat pohon, tiang, pancang dan semai yang menjadi pakan Babirusa (Babyroussa babyrusa) Di Kawasan Taman Wisata Alam Bancea Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso. Berdasarkan hasil pengamatan di Kawasan Taman Wisata Alam Bancea Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso terdapat 20 jenis tumbuhan yang menjadi pakan Babirusa (Babyrousa babyrussa ) dari 23 jenis tumbuhan yang ditemukan di lapangan yang terdapat dalam 3 plot pengamatan baik tingkat Pohon, Tiang, Pancang, Semai dan Tumbuhan Bawah. Hasil pengamatan menunjukan bahwa pada tingkat pohon Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi adalah jenis Jongi (Dillenia serrata Thunb.) dengan nilai INP sebesar 61,56%, pada tingkat tiang INP tertinggi adalah Nggalumele (Cordyline sp.), dengan nilai INP sebesar 38,16%. Untuk tngkat pancang INP tertinggi adalah Bo’e (Malastoma malabathricum L.), dengan nilai INP sebesar 35,09%. Pada tingkat semai INP tertinggi adalah Pangkula (Chrysophyllum sp.) dengan nilai INP sebesar 18,51%.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up