JudulPotensi Vegeasi Mangrve Di Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatn Kabupaten Parigi Moutong |
Nama: MAHFUD SUNDING |
Tahun: 2020 |
Abstrak RINGKASAN Mahfud Sunding – L 131 12 171, Potensi Vegetasi Mangrove di Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong, dibimbing oleh Bau Toknok dan I Nengah Korja Desa Dolago memiliki hutan mangrove dengan luas ± 10 Ha. Meskipun memiliki hutan mangrove yang cukup luas, namun sejauh ini ketersediaan data yang terkait dengan potensi vegetasi mangrove di wilayah tersebut masih belum ada, maka dari itu dilakukan penelitian tentang Potensi Vegetasi Mangrove di Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong yang telah dilaksanakan selama ± 2 bulan, dari bulan Mei 2019 hingga Juni 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi vegetasi mangrove di Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini menggunakan kombinasi metode jalur dan metode garis berpetak. Jalur tersebut diletakan dengan melihat kenampakan vegetasi mangrove, peletakan garis transek dibuat tegak lurus dari garis pantai ke arah darat. Untuk jumlah jalur yang diamati sebanyak 2 jalur, jarak antara jalur 100 m dengan panjang masing-masing 60 m, tiap jalur dibuat 6 plot secara kontinyu sehingga jumlah plot secara keseluruhan berjumlah 12. Untuk memudahkan pengamatan, dibuat plot dengan ukuran 10 m × 10 m untuk pengamatan vegetasi tingkat pohon (diameter < 10> 10 cm dan tinggi lebih dari 1,5 m) pada sub plot 5 m × 5 m. Untuk tingkat semai (anakan dengan tinggi kurang dari 1,5 m) pada sub plot 2 m × 2 m. Hasil penelitian menunjukan bahwa vegetasi yang ditemukan pada hutan mangrove di Desa Dolago Kacamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong Vegetasi mangrove yang dijumpai yaitu 6 jenis dari 4 family antara lain : Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Avicennia marina, Bruguiera gymnorrhiza, dan Xylocarpus granatum. Potensi penguasaan ekologi vegetasi mangrove didominansi jenis Rhizophora apiculata dengan nilai INP (109,05%) pada tingkat pohon, pada tingkat pancang INP sebesar (120,82%), dan tingkat semai INP sebesar (93,67%). INP terendah adalah jenis Xylocarpus granatum, tingkat pohon sebesar (10,06%), pada tingkat pancang dan semai (0%). |