JudulPENGELOLAAN RESIDU JAGUNG – KEDELAI, DINAMIKA NITROGEN, SIMPANAN C-ORGANIK DAN KARAKTERISTIK AGRONOMI JAGUNG DAN KEDELAI PADA SISTEM TUMPANGSARI |
Nama: SJARIFUDDIN ENDE |
Tahun: 2019 |
Abstrak ABSTRAK Pengelolaan residu tanaman sebagai sisa dari usaha budidaya tanaman sebagai sumber bahan organik, selain dapat meningkatkan ketersediaan hara N, juga mempengaruhi simpanan c-organik tanah. Pola tumpangsari akan meningkatkan sumbangan N dari fiksasi, dimana interaksi positif antara tanaman jagung dan kedelai yang ditumpangsarikan akan mempengaruhi karakter agronomi kedua tanaman tersebut dan selanjtnya berpengaruh pada produktivitas tanaman. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli 2016 sampai Oktober 2017 melalui tiga tahapan: tahap pertama dilakukan di Laboratorium Agroteknologi UNTAD. Merupakan penelitian inkubasi untuk mengkaji lempat jenis residu, yakni residu jagung (r1) residu kedelai (r2), residu jagung+kedelai (r3) dan biochar jagung+kedelai serta satu control (ro); yang disusun menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 ulangan. terhadap laju mineralisasi N. Tahap kedua dilaksanakan di Lahan Penelitian Balai Pengkajian Penerapan Teknologi Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah di Sidondo. Penelitian dilaksanakan untuk mengkaji penggunaan Residu jagung (r2), Residu kedelai (r3), Residu jagung+kedelai (r4), biochar jagung+kedelai (r5) dan control (r1) pada pola pertanaman (monokultur dan tumpangsari) terhadap mineralisasi N, fiksasi N, dan karakter agronomi serta produksi tanaman jagung dan kedelai. Penelitian dilaksanakan berdasarkan Rancangan Petak terpisah (split plot design); Residu tanaman diberikan dengan cara membenamkan diantara jalur tanam pada kedalaman 20 cm dengan dosis 2 t.ha-1 bersamaan dengan pemberian pupuk urea (50 kg.ha-1), SP-36 (100 kg.ha-1) dan KCl (75 kg.ha-1). Setelah itu di inkubasi selama 10 hari. dan tahap ketiga merupakan kelanjutan dari penelitian tahap ke dua dilaksanakan untuk mengkaji efek residu jagung, kedelai, jagung+kedelai dan biocharnya terhadap simpanan C-organik dan produkvitas tanah dan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu kedelai dan campuran residu jagung+kedelai dan biochar jagung+kedelai mampu meningkatkan laju mineralisasi N dan C yang lebih tinggi sehingga mampu meningkatkan N total tanah, Kadar N tanaman, serapan N tanaman, kadar klorofil daun, aktivitas nitrate reduktase yang bersinergi meningkatkan karakter agronomi dan hasil tanaman jagung dan kedelai. Pembenaman Residu dan biochar jagung+kedelai yang dilakukan 10 hari sebelum tanaman pada kedalaman 20 cm, mampu meningkatkan fiksasi N tanaman kedelei rata-rata sebesar 34% – 74 % pada sistem tumpangsari jagung-kedelai. Pada akhir peneltian ke tiga atau 217 hari setelah pembenaman, mampu meningkatkan simpanan C-organik tanah secara signifikan dan dapat meningkatkan kualitas tanah. Produksi jagung pada monokultur menurun 15,99?ri penelitian tahap 2 ke tahap 3, sedangkan pada tumpangsari meningkat 6,24%. Produksi kedelai monokultur meningkat 56,44% pada perlakuan tumpangsari produksi kedelai meningkat 43,66% yaitu pada TS 1:1 hasil ini dicapai pada perlakuan Residu Jagung+kedelai pada penelitian tahap 2 dan biochar jagung+kedelai pada penelitian tahap 3. Kata Kunci : Pengelolaan residu jagung dan kedelai, biochar dinamika, nitrogen, simpanan C-organik, karakter agronomi, Intercropping sistem |