ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
| JudulPengaruh Ekstrak Etanol Daun Kecombrang (Etlingera Elatior (Jack) R.M.Sm.) Terhadap Kadar Kreatinin Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Hiperurisemia |
| Nama: WAHYU PURNAWAN |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak Hiperurisemia merupakan kondisi meningkatnya kadar asam urat yang dapat memengaruhi fungsi ginjal, ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin serum. Tanaman kecombrang (Etlingera elatior (Jack).R.M.Sm) merupakan tanaman yang secara empiris dapat mengobati berbagai penyakit. Kandungan senyawa bioaktif fenolik, flavonoid, dan tanin berpotensi sebagai antihiperurisemia dan nefroprotektor. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekstrak etanol daun kecombrang (EEDK) terhadap kadar kreatinin tikus putih hiperurisemia, serta menentukan dosis optimum sebagai nefroprotektor. Ekstrak daun kecombrang diperoleh melalui metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Sebanyak 18 ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok normal diberikan Na-CMC 0,5% tanpa diinduksi, kontrol negatif diberikan Na-CMC 0,5?n diinduksi hiperurisemia, kontrol positif diberikan Allopurinol, dan tiga kontrol uji yang diberikan EEDK dosis 100, 200, dan 300 mg/kgBB. Induksi hiperurisemia menggunakan jus hati ayam dan kalium oksonat. Pengukuran kadar kreatinin dilakukan pada hari ke-0 (H0) dan hari ke-8 (H8). Hasil menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan kadar kreatinin awal (H0) antar kelompok (p>0,05). Setelah perlakuan, kontrol negatif mengalami peningkatan kadar kreatinin tertinggi (0,73 ± 0,1 mg/dL). Pemberian ekstrak kecombrang pada semua dosis menurunkan kadar kreatinin (0,46–0,51 mg/dL) secara bermakna dibandingkan kontrol negatif yang menunjukkan efek nefroprotektif. Dapat disimpulkan bahwa EEDK memiliki efek nefroprotektor dengan menekan kenaikan kadar kreatinin pada tikus hiperurisemia. Dosis optimum yang memberikan efek terbaik yaitu 100 mg/kgBB. Kata kunci: Etlingera elatior, flavonoid, hiperurisemia, kreatinin, kecombrang |