JudulUji Aktivitas Penurunan Kadar Kreatinin Ekstrak Etanol Daun Hantap (Sterculia Coccinea Jack.) Pada Tikus Putih Galur Wistar (Rattus Norvegicus) Hiperurisemia |
Nama: MARZELANY MALLISA SOMBOLINGGI |
Tahun: 2024 |
Abstrak Kadar asam urat yang tinggi dapat meningkatkan stres oksidatif pada ginjal sehingga menyebabkan kerusakan glomerulus dan iskemia tubulus. Ekstrak daun hantap mengandung flavonoid yang mampu mencegah stres oksidatif dan menurunkan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan dosis optimum ekstrak etanol daun hantap dalam menurunkan kadar kreatinin pada tikus putih galur Wistar hiperurisemia. Pengujian dilakukan dengan metode urikostatik. Ekstrak etanol daun hantap (EEDH) diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Hewan uji sebanyak 18 ekor dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok 1 kontrol normal yaitu tanpa diinduksi dan diberikan Na CMC 0,5%, kelompok 2 kontrol negatif yaitu Na CMC 0,5%, kelompok 3 kontrol positif yaitu allopurinol dosis 81 mg/Kg BB, serta kelompok 4,5, dan 6 EEDH dosis 100 mg/Kg BB, 200 mg/Kg BB, dan 400 mg/Kg BB, masing-masing kelompok diinduksi dengan kalium oksonat secara intraperitonial pada hari ke-1 dan ke-8, sedangkan jus hati ayam setiap hari, kecuali kelompok kontrol normal. Pada hari ke-8 masing-masing tikus diambil darahnya melalui pembuluh darah vena dibagian ekor untuk mengukur kadar kreatinin. Hasil penelitian diperoleh bahwa kelompok kontrol negatif berbeda signifikan dengan ketiga kelompok yang diberikan EEDH. Pada ketiga kelompok EEDH tidak terdapat perbedaan signifikan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa EEDH dapat memperbaiki fungsi ginjal tikus hiperurisemia dan dosis 100 mg/Kg BB merupakan dosis optimum untuk menurunkan kadar kreatinin pada tikus jantan hiperurisemia. |