JudulFormulasi Sabun Mandi Cair Mengandung Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinalis Var.Rubrum) Dan Uji Aktivitas Antimikroba |
Nama: TRIA SUCI RAHAYU |
Tahun: 2025 |
Abstrak Ekstrak Jahe Merah (EJM) telah terbukti memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, untuk mempermudah pengaplikasiannya maka diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun mandi cair. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi Cocamidopropyl betaine (CAPB) terhadap evaluasi fisik sediaan dan menentukan aktivitas antibakteri sediaan sabun mandi cair terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Formula dibuat dengan 5 variasi konsentrasi CAPB yaitu F1 (5%), F2 (5,5%), F3 (6%), F4 (6,5%), dan F5 (7%). Evaluasi meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, tinggi busa, viskositas, dan uji aktivitas antibakteri. Hasil evaluasi organoleptik masing-masing diperoleh sabun bertekstur agak kental, berwarna coklat, memiliki aroma khas ekstrak, dan homogen. pH sediaan berkisar 6,4 – 7,90; daya sebar 5,57 – 6,40; tinggi busa 2,50 – 4,50 cm; viskositas 419,67 – 4233,33 cP. Hasil uji antibakteri didapatkan nilai zona hambat F1 (12,44 mm), F2 (12,45 mm), F3 (14,57 mm), F4 (16,41 mm), F5 (13,80 mm). Hasil uji stabilitas organoleptik masing-masing diperoleh sabun berstekstur agak kental, berwarna coklat, memiliki aroma khas ekstrak, dan homogen. pH sediaan berkisar 7,10 – 7,37; daya sebar 5,60 – 6,00; tinggi busa 4,00 – 5,17 cm; viskositas 2502,33 – 3444,33 cP. Hasil uji nilai rata-rata antibakteri siklus 6 didapatkan 14,80±0,25. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa EJM dapat diformulasikan sebagai sediaan sabun mandi cair dan menunjukkan aktivitas antibakteri yang paling tinggi pada F4 dengan kategori sedang sampai kuat. Kata kunci: Jahe merah, Sabun mandi cair, Staphylococcus aureus, freeze thaw. |