JudulAnalisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik Sefiksim Dan Siprofloksasin Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih (isk) Di Rsud Undata Provinsi Sulawesi Tengah |
Nama: VEREN CLAUDIA |
Tahun: 2025 |
Abstrak Infeksi saluran kemih (ISK) menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan ginjal permanen. Pemilihan antibiotik yang tepat sangat penting untuk pengobatan ISK agar tidak terjadi infeksi berulang yang dapat mempengaruhi biaya pengobatan. Penilaian farmakoekonomi dapat mempermudah pemilihan antibiotik yang lebih cost-effective. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien, biaya dan klinik serta memilih antibiotik yang lebih cost-effective. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan data retrospektif periode Januari 2022-Desember 2023, pada pasien ISK rawat inap di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Sampel yang digunakan sebanyak 92 pasien yang memenuhi kriteria. Data biaya merupakan biaya medis langsung yang dikumpulkan dari perspektif rumah sakit. Analisis dilakukan dengan Averange Cost Effectiveness Ratio (ACER) dan Incremental Cost Effectiveness Ratio (ICER). Efektivitas terapi diukur dari lama rawat inap, lama demam dan lama nyeri perut. Hasil penelitian menunjukkan, karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin didominasi perempuan 58%, rentang usia 19-59 tahun 86%, kelas perawatan kelas 3 65%. Karakteristik klinik berdasarkan diagnosis sekunder didominasi pasien yang memiliki diagnosis sekunder 56,5%, kelompok pasien menggunakan antibiotik siprofloksasin yaitu 59?n sefiksim yaitu 41%. Berdasarkan karakteristik outcome rata-rata lama rawat inap siprofloksasin 4,1 hari dan sefiksim 4,3 hari. Rata-rata lama demam siprofloksasin 1,3 hari dan sefiksim 1,2 hari. Rata-rata lama nyeri perut siprofloksasin 2,6 hari dan sefiksim 2,3 hari. Rata-rata biaya medis langsung kelompok siprofloksasin yaitu Rp2.166.476 sedangkan kelompok sefiksim sebesar Rp2.343.921. Antibiotik yang lebih cost-effective dari outcome lama rawat inap adalah siprofloksasin. Sedangkan outcome lama nyeri perut dan lama demam, antibiotik siprofloksasin terhadap sefiksim menghasilkan nilai ICER berturut-turut sebesar Rp591.483; Rp1.774.450. Kata Kunci: ACER, cost effectiveness analysis, ICER, sefiksim, siprofloksasin. |