JudulAnalisis Faktor Penyebab Terputusnya Terapi Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit Anutapura Kota Palu. |
Nama: DINDA STIFANY SAKINAH |
Tahun: 2024 |
Abstrak Salah satu tantangan dalam program pengobatan tuberkulosis di Indonesia adalah meningkatnya angka putus berobat pada pasien TB. Pasien yang menghentikan pengobatan berisiko tinggi mengalami kegagalan pengobatan dan dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang meliputi usia, jenis kelamin, tipe pasien, status DM, status HIV, resistensi obat, status bekerja (predisposing factor) dan jarak tempuh (enabling factor) terhadap kejadian putus berobat pasien TB paru di RSU Anutapura Kota Palu. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional, data dikumpulkan dari 279 sampel dengan teknik purposive sampling. Data diambil melalui observasi pada sistem informasi tuberkulosis RSU Anutapura, kemudian dianalisis menggunakan analisis bivariat dan multivariat. Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat menunjukkan faktor- faktor yang terkait dengan kejadian putus berobat pasien TB paru meliputi usia (p=0,046), tipe pasien (p=0,021), status bekerja (p=0,000), dan jarak tempuh (p=0,003), sementara faktor jenis kelamin (p=0,550), riwayat DM (p=0,070), riwayat HIV (p=0,512) dan resistensi obat (p=0,199) tidak terkait terhadap kejadian putus berobat TB paru di RSU Anutapura Kota Palu. Hasil analisis multivariat menunjukkan status bekerja menjadi faktor yang paling dominan terhadap kejadian putus berobat TB paru dengan nilai OR=3,071 (95%CI=1,765-5,344), diikuti faktor jarak tempuh yang berpengaruh terhadap kejadian putus berobat TB paru dengan nilai OR=2,640 (95%CI=1,401-4,974). Disimpulkan faktor utama yang menyebabkan pasien TB paru di RSU Anutapura menghentikan pengobatan adalah status bekerja yang membatasi waktu mereka untuk mendapatkan perawatan medis, diikuti faktor jarak tempuh yang jauh turut memperburuk masalah dengan menyulitkan akses ke fasilitas kesehatan secara teratur. Kata Kunci: faktor predisposisi dan faktor pendorong, putus obat, tuberkulosis paru. |